anda pembaca ke....

berita favorit

Sabtu, 03 Januari 2015

Laporan Biologi Makanan



BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Untuk menenuhi kebutuhan hidup, setiap makhluk hidup memerlukan energi. Untuk itu semua makhluk hidup perlu makanan. Makanan yang masuk ke dalam tubuh akan dicerna oleh alat pencernaan baik secara mekanik maupun kimiawi. Selain berfungsi sebagai sumber energi makanan juga membantu pertumbuhan badan dan otak, mengatur metabolisme, perbaikan jaringan yang rusak dan tua serta petahanan terhadap bibit penyakit. Kekurangan zat makanan dapat berdampak pada kesehatan tubuh, namun kelebihan makanan juga tidak baik.
Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari hari, contohnya nasi. Protein diperlukan tubuh untuk pertumbuhan, contohnya tempe. Lemak digunakan sebagai cadangan makanan dan cadangan energi, contoh margarine. Glukosa adalah salah satu bagian karbohidat golongan polisakarida. Mengetahui zat zat yang terkandung dalam makanan mempunyai beberapa manfaat. Misalnya jika kita kekurangan vitamin C atau sariawan, kita akan memakan makanan yang mengandung vitamin C. Zat zat makanan tersebut dapat diketahui dengan melakukan uji zat makanan. Dalam percobaan kali ini akan mencoba mengetahui zat zat yang terkandung dalam makanan tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH

Ø Apa saja bakan makanan yang terkandung dalam bahan makanan?

C. TUJUAN PENELITIAN

Ø Menguji keberadaan zat zat makanan pada jenis makanan tertentu.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. DASAR TEORI

Makanan yang kita konsumsi setiap hari merupakan zat gizi utama bagi tubuh. Zat gizi adalah substansi substansi didalam makanan yang menyediakan energi dan material untuk perkembangan, pertumbuhan, dan perbaikan sel tubuh.

Fungsi umum makanan bagi manusia :

Ø  Sumber energi, banyak berasal dari karbohidrat, lemak dan protein.
Ø  Pembangun tubuh dan menganti sel sel yang rusak.
Ø  Pengatur proses internal tubuh, seperti koordinasi saraf. Sumbernya dari mineral, vitamin, dan protein.
Ø  Pertahanan tubuh, diperoleh dari bahan makanan yang mengandung prebiotik dan probiotik.

Zat zat makanan terdiridari karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan air.

1.        Karbohidrat

Karbohidrat merupakan senyawa yang tersusun atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Fungsi karbohidrat yaitu sebagai sumber energi, menjaga keseimbangan asam dan basa tubuh, pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak, serta berperan dalam metabolisme tubuh.

Karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu :

Ø  Gula sederhana
Gula sederhana atau tunggal disebut juga monosakarida adalah gula yang tidak dapat dipecah menjadi gula yang lebih sederhana lag. Contohnya glukosa, fruktosa, dan galaktosa.

Ø  Gula majemuk
Yaitu gula yang masih dapat dipecah menjadi gula tunggal. Gula majemuk ada dua macam, yaitu disakarida dan polisakarida. Contoh disakarida yaitu sukrosa dan laktosa. Contoh polisakarida yaitu glikogen, amilum, dan selulosa.

Contoh makanan yang mengandung karbohidrat antara lain beras, ketela, jagung, roti, gandum. Kekurangan karbohidrat akan menyebabkan badan lemah, semangat kerja atau belajar menurun, dan daya tahan terhadap penyakit berkurang.

2. Protein

Protein tersusun atas unsur-unsur C,H,O, dan N (nitrogen). Beberapa jenis protein juga mengandung S (sulfur) dan P (fosfor). Protein memiliki beberapa fungsi penting, antara lain sebagai sumber energi ( 1 gram protein menghasilkan 4,1 kalori), sebagai bahan pembentuk hormon, enzim, antibodi, serta kromosom. Selain itu, protein juga berfungsi sebagai bahan pembentuk sel-sel baru dan sebagai larutan penyangga (sistem buffer).
Protein tersusun atas asam amino. Asam amino dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

Ø  Asam amino esensial.
Asam amino esensial adalah asam amino yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tidak dapat disintesis oleh tubuh. Untuk itu, asam amino ini harus didatangkan dari luar tubuh melalui makanan. Asam amino yang termasuk esensial antara lain arginin, histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin, triptofan, dan valin.

Ø  Asam amino nonesensial
Asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat dibenuk sendiri oleh tubuh. Contohnya prolin, alanin, sistein, tirosin, glisin, dll.

Protein berdasarkan asalnya dibedakan menjadi protein nabati dan protein hewani. Protein nabati diperoleh dari tumbuhan, misalnya kacang-kacangan dan produk olahan, terutama kacang kedelai. Adapun protein hewani diperoleh dari hewan, misalnya daging, telur, susu, dan ikan.

3. Lemak

Lemak merupakan senyawa yang tersusun atas unsur-unsur C,H, dan O. Lemak tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut lemak, seperti alkohol, kloroform, dan eter. Seperti halnya karbohidrat, lemak juga berguna sebagai sumber energi (1 gram lemak menghasilkan energi 9,3 kalori). Meskipun menghasilkan energi terbesar, lemak bukanlah penghasil energi utama karena lebih banyak disimpan sebagai energi cadangan
Fungsi lemak yang lain, yaitu sebagai pelarut vitamin A,D,E, dan K ; sebagai pelindung organ-organ tubuh, misalnya jantung, ginjal, dan lambung. Lemak juga berfungsi sebagai bahan pembentuk membran sel, mencegah hilangnya panas tubuh saat udara dingin sehingga suhu tubuh tetap terjaga.
Asam lemak dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :

Ø  Asam lemak jenuh
Asam lemak jenuh adalah asam lemak yang tidak mengandung ikatan rangkap. Misalnya, asam palmitat dan asam stearat yang terdapat pada lemak hewani.

Ø  Asam lemak tak jenuh
Asam lemak tak jenuh adalah asam lemak yang mengandung ikatan rangkap. Misalnya, asam oleat dan asam linoleat yang terdapat pada lemak nabati.

Berdasarkan sumbernya, lemak dibedakan menjadi lemak nabati (dari tumbuhan) dan lemak hewani (dari hewan). Contoh sumber lemak nabati, antara lain santan, minyak kelapa, kacang tanah, dan buah avokad. Adapun contoh lemak hewani adalah daging, telur, susu, mentega, gajih, dan keju.

4. Vitamin

Vitamin merupakan senyawa organik yang terkandung dalam berbagai makanan dan diperlukan untuk mengatur serta memperlancar metabolisme tubuh. Vitamin dibutuhkan dalam jumlah sedikit, tetapi keberadaan dan fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa-senyawa lain. Kondisi kekurangan (defisiensi) vitamin dinamakan avitaminosis.
Vitamin dapat dikelompokan menjadi vitamin terlarut dalam lemak (yang terdiri atas vitamin A, vitamin D, dan vitamin E) dan vitamin terlarut dalam air (yang terdiri atas vitamin C, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3. Vitamin B6, vitamin B12, asam folat, asam pantotenat, biotin, dan vitamin K).

5. Mineral

Mineral yang dibutuhkan tubuh dibagi menjadi dua, yaitu mineral makro yang dibutuhkan dalam jumlah relatif banyak dan mineral mikro yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Unsur yang termasuk mineral makro, antara lain kalsium, fosfor, kalium, natrium, dan magnesium. Adapun yang termasuk mineral mikro, antara lain kobalt, fluorin, yodium, besi, mangan, seng, silikon, dan molibdenum. Mineral-mineral yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, apabila termakan dalam jumlah besar dapat bersifat racun.

B. HIPOTESIS

Dalam percobaan yang telah dilakukan hipotesisnya adalah bahan makanan yang ditetesi oleh larutan bendit akan berubah warna menjadi merah bata atau kuning kehijauan, yang artinya bahan makanan tersebut mengandung glukosa. Bahan makanan yang ditetesi oleh larutan bluret A dan bluret B akan berubah warna menjadi ungu, yang menandakan bahwa bahan makanan tersebut mengandung protein. Sedangkan bahan makanan yang ditetesi oleh larutan lugol akan berubah warna menjadi biru, ungu kehitaman, yang menandakan bahwa bahan makanan tersebut mengandung amilum. Sedangkan pada uji lemak, kertas yang telah diberi oleh bahan makanan akan ada larutan seperti minyak goreng yang menempel pada kertas, yang menandakan bahwa bahan makanan tersebut mengandung lemak.


























BAB III
METODE PENELITIAN

A. WAKTU

Kegiatan penelitian tentang zat zat dalam bahan makanan dilakukan pada hari rabu, 12 Februari 2014.

B. ALAT DAN BAHAN

Ø  Tabung reaksi
Ø  Pipet
Ø  Pemanas air/water batch
Ø  Lampu spritus/bunsen
Ø  Moltar dan alat tumbuk
Ø  Larutan benedict
Ø  Larutan lod
Ø  Larutan biuret
Ø  Bahan makanan

C. LANGKAH KERJA

1. Membuat kelompok untuk melakukan kegiatan/ percobaan.
2. Uji benedict (uji gula karbohidrat monosakarida)
Ø  Masukkan 5ml reagen benedict ke dalam tabung reaksi
Ø  Tambahkan 0,5 ml larutan hasil penggerusan makanan
Ø  Panaskan tabung dalam water bath (70 'C) selama 5 menit lalu dinginkan
Ø  Amati perubahan yang terjadi dalam tabung, bila didalam makanan terdapat kerbohidrat atau gula, maka larutan akan berwarna kuning kehijauan dan terbentuk endapan merah bata.
3. Uji lod (uji tepung karbohidrat polisakarida)
Ø  Masukkan 5 ml larutan hasil penggerusan bahan makanan ke dalam tabung reaksi
Ø  Tambahkan dua tetes larutan lod
Ø  Amati perubahan yang terjadi didalam tabung, bila larutan warna berubah menjadi hitam atau kebiruan, maka bahan makanan yang diuji mengandung karbohidrat.
4. Uji biuret (protein)
Ø  Masukkan 1 ml larutan hasil penggerusan ke dalam tabung reaksi
Ø  Tambahkan setetes demi setetes larutan biuret sambil dikocok hingga tercapai warna maksimum (tidak terjadi perubahan warna lagi)
Ø  Bandingkan hasil percobaan untuk tiap bahan makanan yang diuji.
5. Uji lemak
Ø  Ambillah bahan makanan yang akan diuji
Ø  Goreskan pada kertas buram
Ø  Lihatlah dibawah cahaya, jika terdapat bercak transparan berarti makanan tersebut mengandung lemak.















BAB IV
PEMBAHASAN

A. HASIL

Tabel 1. Uji bahan makanan

NO
MAKANAN
PERUBAHAN YANG TERJADI
BENEDIT
BIURET
LUGOL
LEMAK
1
Nasi
Tdk berubah
Biru
Ungu kehitaman
Tidak ada
2
Pisang
Kuning kehijauan
Ungu
Ungu kehitaman
Tidak ada
3
Roti
Kuning kehijauan
Ungu
Ungu kehitaman
Tidak ada
4
Mentega
Hijau
Biru
Tidak berubah
ada
5
Tahu
Ungu
Ungu
Tidak berubah
Tidak ada
6
Madu
Merah bata
Merah bata
Tidak berubah
ada
7
Tempe
Ungu
Ungu
Tidak berubah
Tidak ada
8
Putih telur
Ungu
Ungu
Tidak berubah
Tidak ada
9
Kuning telur
Ungu
Ungu
Tidak berubah
ada
10
Tepung
Keunguan
Biru keunguan
Ungu kehitaman
Tidak ada
11
Nasi dikunyah
Merah bata
-
-
-

B. PEMBAHASAN

Dari data hasil pengamatan diperoleh bahwa :
1.        Dari uji pada larutan nasi :
Pada larutan nasi yang ditetesi oleh larutan benedit, larutan nasi tersebut tidak berubah warna, yang menandakan bahwa larutan nasi tersebut tidak mengandung glukosa. Larutan nasi yang ditetesi oleh larutan biuret larutan nasi tersebut berubah warna menjadi biru, karena larutan biuret berwarna biru. Jadi larutan nasi tidak mengandung protein. Sedangkan pada larutan nasi yang diberi tetesan larutan lugol, larutan nasi tersebut berubah warna menjadi ungu kehitaman yang menandakan bahwa larutan nasi mengandung amilum. Dan pada uji lemak pada larutan nasi yang di letakkan di kertas buram tidak terdapat bercak transparan, yang menandakan bahwa larutan nasi tidak mengandung lemak. Jadi pada nasi hanya terdapat kandungan amilum.

2.        Dari uji pada larutan pisang
Pada larutan pisang yang ditetesi oleh larutan benedit, larutan pisang tersebut berubah warna menjadi kuning kehijauan, yang menandakan bahwa larutan pisang tersebutn pisang mengandung glukosa. Larutan pisang yang ditetesi oleh larutan biuret larutan pisang tersebut berubah warna menjadi ungu. Jadi larutan pisang tersebut mengandung protein. Sedangkan pada larutan pisang yang diberi tetesan larutan lugol, larutan pisang tersebut berubah warna menjadi ungu kehitaman yang menandakan bahwa nasi mengandung amilum. Dan pada uji lemak pada larutan pisang yang di letakkan di kertas buram tidak terdapat bercak transparan, yang menandakan bahwa larutan pisang tidak mengandung lemak. Jadi pada pisang terdapat kandungan protein dan amilum.

3.        Dari uji pada larutan roti
Pada larutan roti yang ditetesi oleh larutan benedit, larutan roti tersebut berubah warna menjadi kuning kehijauan, yang menandakan bahwa larutan roti tersebut mengandung glukosa. Larutan roti yang ditetesi oleh larutan biuret larutan roti tersebut berubah warna menjadi ungu. Jadi larutan roti tersebut mengandung protein. Sedangkan pada larutan roti yang diberi tetesan larutan lugol, larutan roti tersebut berubah warna menjadi ungu kehitaman yang menandakan bahwa larutan roti tersebut mengandung amilum. Dan pada uji lemak pada larutan roti yang di letakkan di kertas buram tidak terdapat bercak transparan, yang menandakan bahwa larutan pisang tidak mengandung lemak. Jadi pada roti terdapat kandungan glukosa, protein dan amilum.

4.        Dari uji pada larutan mentega
Pada larutan mentega yang ditetesi oleh larutan benedit, larutan mentega tersebut berubah warna menjadi hijau, yang menandakan bahwa larutan mentega tersebut tidak mengandung glukosa. Larutan mentega yang ditetesi oleh larutan biuret, larutan mentega tersebut berubah warna menjadi biru, karena larutan biuret berwarna biru. Jadi larutan mentega tidak mengandung protein. Sedangkan pada larutan mentega yang diberi tetesan larutan lugol, larutan mentega tersebut tidak berubah warna menjadi ungu kehitaman yang menandakan bahwa larutan mentega tidak mengandung amilum. Dan pada uji lemak pada larutan mentega yang di letakkan di kertas buram terdapat bercak transparan, yang menandakan bahwa larutan mentega mengandung lemak. Jadi pada mentega hanya terdapat kandungan lemak.

5.        Dari uji pada larutan tahu
Pada larutan tahu yang ditetesi oleh larutan benedit, larutan tahu tersebut berubah warna menjadi ungu, yang menandakan bahwa larutan tahu tersebut tidak mengandung glukosa. Larutan tahu yang ditetesi oleh larutan biuret larutan tahu tersebut berubah warna menjadi ungu. Jadi larutan tahu tersebut mengandung protein. Sedangkan pada larutan tahu yang diberi tetesan larutan lugol, larutan tahu tersebut tidak berubah warna yang menandakan bahwa larutan tahu tersebut tidak mengandung amilum. Dan pada uji lemak pada larutan tahu yang di letakkan di kertas buram tidak terdapat bercak transparan, yang menandakan bahwa larutan tahu tidak mengandung lemak. Jadi pada tahu hanya terdapat kandungan protein.

6.        Dari uji pada larutan madu
Pada larutan madu yang ditetesi oleh larutan benedit, larutan madu tersebut berubah warna menjadi merah bata, yang menandakan bahwa larutan madu tersebut mengandung glukosa. Larutan madu yang ditetesi oleh larutan biuret larutan madu tersebut berubah warna menjadi merah bata. Jadi larutan madu tersebut tidak mengandung protein. Sedangkan pada larutan madu yang diberi tetesan larutan lugol, larutan madu tersebut tidak berubah warna yang menandakan bahwa larutan madu tersebut tidak mengandung amilum. Dan pada uji lemak pada larutan madu yang di letakkan di kertas buram terdapat bercak transparan, yang menandakan bahwa larutan madu mengandung lemak. Jadi pada madu terdapat kandungan glukosa dan lemak.

7.        Dari uji pada larutan tempe
Pada larutan tempe yang ditetesi oleh larutan benedit, larutan tempe tersebut berubah warna menjadi ungu, yang menandakan bahwa larutan tempe tersebut tidak mengandung glukosa. Larutan tempe yang ditetesi oleh larutan biuret larutan tempe tersebut berubah warna menjadi ungu. Jadi larutan tempe tersebut mengandung protein. Sedangkan pada larutan tempe yang diberi tetesan larutan lugol, larutan tempe tersebut tidak berubah warna yang menandakan bahwa larutan tempe tidak mengandung amilum. Dan pada uji lemak pada larutan tempe yang di letakkan di kertas buram tidak terdapat bercak transparan, yang menandakan bahwa larutan tempe tidak mengandung lemak. Jadi pada tempe hanya terdapat kandungan protein.

8.        Dari uji pada larutan putih telur
Pada larutan putih telur yang ditetesi oleh larutan benedit, larutan putih telur tersebut berubah warna menjadi ungu, yang menandakan bahwa larutan putih telur tersebut tidak mengandung glukosa. Larutan putih telur yang ditetesi oleh larutan biuret larutan putih telur tersebut berubah warna menjadi ungu. Jadi larutan putih telur tersebut mengandung protein. Sedangkan pada larutan putih telur yang diberi tetesan larutan lugol, larutan putih telur tersebut tidak berubah warna yang menandakan bahwa larutan putih telur tidak mengandung amilum. Dan pada uji lemak pada larutan putih telur yang di letakkan di kertas buram tidak terdapat bercak transparan, yang menandakan bahwa larutan putih telur tidak mengandung lemak. Jadi pada putih telur hanya terdapat kandungan protein.

9.        Dari uji pada larutan kuning telur
Pada larutan kuning telur yang ditetesi oleh larutan benedit, larutan kuning telur tersebut berubah warna menjadi ungu, yang menandakan bahwa larutan kuning telur tersebut tidak mengandung glukosa. Larutan kuning telur yang ditetesi oleh larutan biuret larutan kuning telur tersebut berubah warna menjadi ungu. Jadi larutan kuning telur tersebut mengandung protein. Sedangkan pada larutan kuning telur yang diberi tetesan larutan lugol, larutan kuning telur tersebut tidak berubah warna yang menandakan bahwa larutan kuning telur tidak mengandung amilum. Dan pada uji lemak pada larutan kuning telur yang di letakkan di kertas buram terdapat bercak transparan, yang menandakan bahwa larutan kuning telur mengandung lemak. Jadi pada kuning telur terdapat kandungan protein dan lemak.

10.    Dari uji pada larutan tepung
Pada larutan tepung yang ditetesi oleh larutan benedit, larutan tepung tersebut tidak berubah warna, yang menandakan bahwa larutan tepung tersebut tidak mengandung glukosa. Larutan tepung yang ditetesi oleh larutan biuret larutan nasi tersebut berubah warna menjadi biru keunguan, karena larutan biuret berwarna biru. Jadi larutan tepung tidak mengandung protein. Sedangkan pada larutan tepung yang diberi tetesan larutan lugol, larutan tepung tersebut berubah warna menjadi ungu kehitaman yang menandakan bahwa larutan tepung mengandung amilum. Dan pada uji lemak pada larutan tepung yang di letakkan di kertas buram tidak terdapat bercak transparan, yang menandakan bahwa larutan tepung tidak mengandung lemak. Jadi pada tepung hanya terdapat kandungan amilum.

11.    Dari uji pada larutan nasi yang dikunyah
Pada larutan nasi yang dikunyah yang ditetesi oleh larutan benedit, larutan nasi yang dikunyah tersebut berubah warna menjadi merah bata, yang menandakan bahwa larutan nasi yang dikunyah tersebut mengandung glukosa.


BAB V
KESIMPULAN

Dari data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa :
Pada larutan nasi hanya mengandung zat makanan amilum. Pada larutan pisang mengandung glukosa, protein dan amilum. Pada larutan roti mengandung glukosa, protein dan amilum. Pada larutan mentega hanya mengandung lemak. Pada larutan tahu hanya mengandung protein. Pada larutan madu mengandung glukosa dan lemak. Pada larutan tempe hanya mengandung protein. Pada larutan putih telur hanya mengandung protein. Pada larutan kuning telur mengandung protein dan lemak. Pada larutan tepung hanya mengandung protein. Dan pada larutan nasi yang dikunyah mengandung glukosa.


DAFTAR PUSTAKA

Tim penyusun maestro. 2011. Biologi untuk SMA/MA semester ganjil. Klaten : Tim Aviva
Priadi, arif. 2010. Biologi SMA kelas XI. Jakarta : Yudhistira


Tidak ada komentar:

Posting Komentar