anda pembaca ke....

berita favorit

Sabtu, 03 Januari 2015

Perilaku Budaya Demokrasi dalam Kehidupan Sehari-hari



TUGAS PKN
Perilaku Budaya Demokrasi
dalam Kehidupan Sehari-hari




 







Disusun oleh :
1.      Aryni Dwi Putri          (02/XI A 1)
2.      Ria Aprilia Wati          (05/XI A 1)
3.      Ani Muthoharoh         (08/XI A 1)
4.      Husni Mubarok           (18/XI A 1)
5.      Novia Dwi Astuti       (20/XI A 1)
6.      Ussama                        (26/XI A 1)

SMA N 1 JETIS
Tahun Pelajaran 2013/2014

            Budaya demokrasi Pancasila merupakan paham demokrasi yang berpedoman pada asas kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, berperikemanusiaan yang adil dan beradab, berpersatuan Indonesia dan yang bersama-sama menjiwai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Budaya demokrasi Pancasila mengakui adanya sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
            Demokrasi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai berikut :
1.      Menjunjung tinggi persamaan
Budaya demokrasi Pancasila mengajarkan bahwa setiap manusia memiliki persamaan harkat dan derajat yang sama sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Oleh sebab itu, dalam kehidupan sehari-hari hendaknya kita mampu berbuat dan bertindak untuk menghargai orang lain sebagai wujud kesadaran diri mau menerima keberagaman di dalam masyarakat. Menjunjung tinggi persamaan mengandung makna bahwa kita mau berbagi dan terbuka menerima perbedaan pendapat, kritik, dan saran dari orang lain.

2.      Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
Setiap manusia menerima fitrah hak asasi dari Tuhan Ynag Maha Esa berupa hak hidup, hak kebebasan, dan hak untuk memilih sesuatu. Penerapan hak-hak tersebut bukanlah sesuatu yang mutlak tanpa batas. Dalam kehidupan bermasyarakat, ada batas-batas yang harus dihormati bersama berupa hak-hak yang dimiliki orang lain batasan norma yang berlaku dan dipatuhi. Untuk itu, dalam upaya mewujudkan tatanan kehidupan sehari-hari yang bertanggung jawab terhadap Tuhan, diri sendiri, dan orang lain, perlu diwujudkan perilaku yang mampu menjaga keseimbangan antara hak dan kewajian dengan sebaik-baiknya.

3.      Membudayakan sikap bijak dan adil
Salah satu perbuatan mulia yang dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain adalah mampu bersikap bijak dan adil. Bijak dan adil dalam makna sederhana adalah perbuatan yang benar-benar dilakukan dengan perhitungan, mawas diri, mau memahami apa yang dilakukan orang lain dan proporsional (tidak berat sebelah). Masyarakat kita perlu mengembangkan budaya bijak dan adil dalam rangka mewujudkan kehidupan yang saling menghormati harkat dan martabat orang lain, tidak diskriminatif,teruka, dan menjaga persatuan dan keutuhan lingkungan masyarakat sekitar.

4.      Membiasakan musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan
Pengambilan keputusan melalui musyawarah mufakat merupakan salah satu nilai dasar budaya bangsa Indonesia yang sejak lama telah dipraktikkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam musyawarah mufakat terkandung makna bahwa pada setiap kesempatan yang berhubungan dengan pengambilan keputusan diperlukan kesadaran dan kearifan untuk memutuskan. Untuk itu sebelum suatu keputusan ditetapkan selalu didahului dengan dialog dan mau mendengar dari berbagai pihak, juga selalu diupayakan untuk memahami terlebih dahulu persoalan-persoalan yang ada. Keputusan dengan musyawarah mufakat akan menghasilkan keputusan yang mampu memuaskan banyak pihak, sehingga dapat terhindar dari berbagai konflik.

5.      Mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional
Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, sikap hidup untuk lebih mengutamakan kepentingan orang lain / umum dari kepentingan pribadi sangat penting untuk ditumbuhkan. Kesadaran setiap warga negara untuk mengutamakan persatuan dan kesatuan merupakan wujud rasa cinta dan bangga terhadap bangsa dan negara. Kita harus mau berpikir cerdas dan bekerja keras untuk kepentingan dan kemajuan bangsa dan negara melalui berbagai bidang kehidupan yang dapat kita lakukan. Makna penting dalam memahami sikap mengutamakan persatuan dan kesatuan adalah bagaimana kita mampu berbuat tanpa pamrih untuk kepentingan bangsa dan negara, betapa pun yang kita lakukan adalah hal-hal kecil dalam status dan profesi yang kita miliki.
            Selain itu perilaku budaya demokrasi yang perlu dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut :
1.      Lingkungan keluarga
a.       Orang tua tidak memaksakan kehendak anak.
b.      Anak harus menghormati dan menyayangi orang tua.
c.       Orang tua mau menerima kritik maupun saran dari anggota keluarga yang lain.
d.      Anak menerima nasihat orang tua.
e.       Pembagian tugas dalam tumah tangga.

2.      Lingkungan sekolah
a.       Pemilihan ketua OSIS maupun ketua kelas sehingga anak bisa belajar menggunakan hak pilihnya.
b.      Penyusunan piket kelas melalui musyawarah sehingga keputusan dapat diterima dan dilaksanakan bersama.
c.       Pada saat kegiatan belajar mengajar guru memberika kesempatan pada siswa untuk bertanya maupun menyampaikan pendapat sehingga siswa belajar berpikir kritis, berani menyampaikan kritik, saran dan pendapatnya secara benar dan bertanggung jawab.
d.      Bersedia bergaul dengan teman sekolah tanpa membeda-bedakan cantik jeleknya seseorang.
e.       Menerima teman-teman yang berbeda latar belakang budaya, ras dan agama.

3.      Lingkungan masyarakat
a.       Pemilihan pengurus RT atau RW. Dalam hal ini warga memiliki hak yang sama untuk memilih dan dipilih.
b.      Menyusun program pengembangan masyarakat melalui musyawarah sehingga semua warga terlibat dan mengetahui sekaligus bisa melaksanakan dengan baik.
c.       Bersedia mengakui kesalahan yang telah diperbuatnya.
d.      Kesediaan hidup bermasyarakat tanpa diskriminasi.
e.       Menghormati pendapat orang lain.
f.       Menyelesaikan masalah dengan musyawarah.
g.      Bersama-sama menjaga kedamaian masyarakat.
h.      Mengikuti kegiatan rembug desa.
i.        Mengikuti kegiatan kerja bakti.

4.      Lingkungan kehidupan bernegara
a.       Kesediaan para pemimpin untuk senantiasa mendengar dan menghargai pendapat warganya.
b.      Memiliki kejujuran dan integritas.
c.       Menghargai hak hak kaum minoritas.
d.      Menghargai perbedaan yang ada pada rakyat.
e.       Memiliki rasa malu dan bertanggung jawab pada publik



DARTAR PUSTAKA

Jatmiko.H.N dan A. Budi .S, “LKS PRIMA kelas XI semester 1”, Sidoarjo, Penerbit Adi Pusaka, 2012.
Budiyanto, M.M., “Buku Pelajaran PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Kelas XI”, Jakarta, Erlangga, 2007.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar