LAPORAN
PENELITIAN
PENGARUH VARIASI LUBANG WATER STREAMER TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI
PENGARUH VARIASI LUBANG WATER STREAMER TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI
DISUSUN
OLEH :
NAMA : AYUHANING
PANGESTU
KELAS :
XII IPA 1
NOMER : 011
SMA
NEGERI 1 JETIS TAHUN PELAJARAN 2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayahNya, sehingga
penelitian ini dapat penulis selesaikan. Walaupun hasilnya masih jauh dari
sempurna, namun sebagai awal pembelajaran sehingga bermanfaat bagi penelitian
selanjutnya.
Terima kasih penulis ucapkan kepada
1.
Kepala sekolah SMA N 1 Jetis, Bapak Drs. Herman
Priyana yang senantiasa mendukung terlaksananya penelitian ini
2.
Dra. Yati Utami P, M.Pd selaku guru biologi dan
pembimbing penelitian ini, yang telah banyak memberikan arahan, nasihat dan
ilmunya, sehingga penelitian ini dapat terselesaikan
3.
Orang tua yang selalu membantu, mendukung dan
memfasilitasi selama penelitian ini berlangsung
4.
Teman-teman XII IPA 1 yang telah membantu dan
mendukung penelitian ini.
Semoga penelitian ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Namun
demikian, penelitian ini masih perlu perbaikan. Untuk itu, saran dan kritik
yang membangun penulis harapkan dari pembaca, sehingga dapat menghasilkan
penelitian yang lebih baik lagi untuk kedepannya.
Bantul, Desember 2014
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL............................................................................................................1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam melakukan semua pekerjaan,
manusia sangat membutuhkan suatu alat untuk membantu menyelesaikan pekerjaannya
itu. Suatu alat itu jika dibuat secara efIsien akan berdampak positif bagi
manusia karena menguntungkannya. Saat ini banyak sekali dijumpai rumah-rumah
yang membudidayakan berbagai macam tanaman dengan berbagai sistem dan
menggunakan berbagai alat pula. Sistem atau alat yang paling penting dalam
membudidayakan tanaman ialah alat bantu penyiram tanaman. Manusia di sekitar
kita lebih menyukai sesuatu hal yang sederhana, mudah didapatkan dan tidak
merepotkan.
Penyiraman merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Penyiraman
berguna untuk menjaga dan merawat tanaman agar dapat tumbuh dengan subur. Jika
kebutuhan air pada tanaman itu tidak diatur dengan baik maka akan berpengaruh
buruk bagi pertumbuhan tanaman. Banyak sekali pegawai-pegawai kantor yang
berinisiatif untuk membudidayakan tanaman di rumahnya. Mereka yang hanya
memiliki sedikit waktu luangnya di rumah tidak mempunyai waktu yang cukup untuk
merawat tanamannya. Sehingga tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik dan
akhirnya mati. Maka dibutuhkan sebuah alat penyiram sederhana yang terbuat dari
bahan yang mudah didapatkan dan penggunaannya tidak merepotkan sehingga tidak
membutuhkan waktu yang lama. Alat penyiram sederhana (water streamer)
ini menerapkan prinsip fluida yang mampu mengalirkan air dari tempat tinggi ke
tempat yang lebih rendah. Pada percobaan kali ini akan dibuat dua alat dengan
lubang berukuran kecil dan lubang berukuran besar. Penulis berharap dengan
karya tulis ini dapat membantu setiap pembaca untuk memanfaatkan suatu bahan
sederhana yang nantinya juga dapat menambah pengetahuan kita tentang pengaruh
kebutuhan air pada tanaman.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pembuatan dan
pemanfaatan teknologi penyiram sederhana (water streamer) ?
2. Bagaimana pengaruh ukuran
lubang water streamer terhadap pertumbuhan tanaman
sawi ?
C. Tujuan
1. Dapat membuat dan memanfaatkan
teknologi penyiram sederhana (water streamer).
2. Dapat megetahui pengaruh
ukuran lubang water streamer terhadap pertumbuhan tanaman sawi.
D. Manfaat
1. Water streamer dapat
membantu proses penyiraman tanaman dengan mudah.
2. Dapat memanfaatkan bahan sederhana untuk suatu menyiram
tanaman.
3. Menambah pengetahuan tentang kebutuhan air yang baik pada
tanaman.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pertumbuhan tanaman sangat
bergantung pada kurang atau tidaknya asupan air sebagai faktor eksternal
pertumbuhan. Tanpa air tumbuhan tidak akan tumbuh. air berfungsi untuk
fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzimatik, menjaga kelembapan, dan membantu
perkecambahan biji. Pemberian air yang cukup dapat membantu menstabilkan
kelembapan tanah sebagai pelarut pupuk. Dalam melakukan pengairan, hal yang
harus diperhatikan adalah jumlah air yang disiram tidak menyebabkan tanaman
tergenang dan waktu penyiraman yang paling baik dilakukan saat suhu masih
rendah pada waktu pagi ataupun sore hari.
Tanaman bertambah tinggi dan
besar disebabkan oleh dua hal, yaitu :
A. Pertambahan jumlah sel sebagai hasil pembelahan mitosis
pada meristem (titik tumbuh) di titik tumbuh primer dan
sekunder.
B. Pertambahan komponen-komponen seluler dan adanya
diferensiasi sel. Misalnya penyerapan air ke dalam vakuola yang
menyebabkan sel membesar serta terbentuknya jaringan, organ dan
individu melalui proses diferensiasi sel dan/atau spesialisasi. Pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan dimulai dengan perkecambahan biji. Lalu kecambah
berkembang menjadi tumbuhan kecil yang sempurna, yang
kemudian tumbuh besar. Setelah mencapai masa tertentu, tumbuhan
akan berbunga dan menghasilkan biji.
l Sawi adalah tanaman jenis sayuran yang dapat ditanam
disepanjang tahun. Sawi juga dapat hidup di berbagai tempat, baik di dataran
rendah maupun di dataran tinggi. Sawi termasuk tanaman yang tahan terhadap
cuaca. Pada musim hujan tahan terhadap terpaan air hujan dan pada saat kemarau
juga tahan terhadap panasnya cuaca yang menyengat. Asalkan itu semua diikuti
juga dengan penyiraman secara rutin. Budidaya sawi sebenarnya tidak terlalu
sulit, namun bukan berarti boleh sembarangan dalam menanam dan merawatnya.
Karena akan memberikan hasil yang kurang maksimal. Untuk proses pemeliharaan
tanaman sawi, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah penyiraman. Penyiraman
itu bergantung pada musim. Jika musim penghujan datang dan curah hujan
berlebihan, maka pengurangan air harus dilakukan. Tetapi jika sebaliknya, jika
air kurang karena musim kemarau, maka dilakukan penambahan air, agar kecukupan
bagi tanaman sawi senantiasa terpenuhi. Jika tidak terlalu panas, penyiraman
dapat dilakukan sehari sekali, bisa pada pagi atau sore hari. Tanaman sawi akan
tumbuh dengan lebih baik apabila jumlah air yang diberikan itu optimum. Karena
pertumbuhan tanaman bergantung pada volume air. Pemberian yang minimum akan
berdampak pada kekurangan air, begitu juga dengan pemberian maksimum akan
berdampak pada kelebihan air.
l Konsep Fisika dalam Pembuatan Water Streamer
Fluida adalah zat yang dapat
mengalir dan memberikan sedikit hambatan terhadap perubahan bentuk ketika
ditekan. Pada pembuatan teknologi penyiram tanaman sederhana (water streamer)
menggunakan prinsip fluida yaitu mekanika fluida. Mekanika fluida dapat dibagi
menjadi fluida statik dan fluida dinamik. Fluida statis mempelajari fluida pada
keadaan diam sementara, sedangakan fluida dinamis mempelajari fluida yang
bergerak. Pada fluida statis terdapat persamaan tekanan, sedangkan pada fluida
dinamis terdapat persamaan debit aliran dan azas bernoulli.
1. Fluida Statis
a.
Tekanan
Tekanan
(P) adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per satuan luas (A), maka
besarnya tekanan adalah gaya dibagi dengan luas. Tekanan zat cair disebarkan ke
segala arah dengan sama rata. Dirumuskan dengan persamaan :
P = 

Keterangan:
P =
Tekanan (Pa)
F =
Gaya (N)
A =
Luas permukaan (m2)
2. Fluida Dinamis
a. Debit Aliran
Volume
fluida tiap satuan waktu yang mengalir dalam pipa disebut debit. Dirumuskan dengan persamaan:

Atau
Q = A.v
Keterangan:
Q =
Debit aliran ( m3/s )
V =
Volume (m3)
t =
Waktu (s)
A = Luas permukaan (m2)
v = Kecepatan (m/s)
b. Azas
Bernoulli
Pada
azas Bernoulli berlaku hubungan antara tekanan (P), kecepatan alir (v), dan
tinggi tempat (h) dalam satu garis lurus. Sehingga azas Bernoulli dapat
didefinisikan yaitu tekanan fluida di tempat yang kecepatannya tinggi lebih
kecil daripada di tempat yang kecepatannya lebih rendah. Jadi semakin besar
kecepatan fluida dalam suatu pipa maka tekanannya makin kecil dan sebaliknya
makin kecil kecepatan fluida dalam suatu pipa maka semakin besarnya tekanannya.
Dirumuskan dengan persamaan :
P + 
v2 +
gh = konstan



Keterangan
:
P = Tekanan ( Pa )

v = kecepatan aliran ( m/s )
g = percepatan gravitasi ( m/s2 )
h = ketinggian tempat ( m )
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Alat dan Bahan
1. Alat
a.
Palu
b.
Paku
c.
Solder
d.
Gergaji
2. Bahan
a.
Ember bekas cat tembok dua buah ;
b.
Pipa PVC satu meter ;
c.
Lem pipa satu buah ;
d.
Selotip pipa satu buah ;
e.
Kran pengatur debit air dua buah ;
f.
Pipa siku-siku empat buah ;
g.
Penutup pipa dua buah ;
h.
Tujuh pot tanaman sawi.
B. Cara Pembuatan water streamer
1. Melubangi ember sebesar pipa dengan
solder.
2. Menyambung dengan pipa siku-siku dan beri
lem.
3. Memotong pipa PVC menjadi empat bagian.
Dengan dua bagian yang berukuran lebih panjang.
4. Melubangi pipa yang panjang. Satu pipa
dengan lubang besar dan satu pipa dengan
lubang kecil. Bisa menggunakan
paku atau solder.
5. Melilitkan selotip pada pipa yang
berlubang lalu berikan lem. Kemudian menyambungkan dengan pipa siku-siku.
6. Menyambungkan pipa yang tidak berlubang
dengan pengatur debit air. Gunakan selotip pipa dan lem pipa untuk
memperkuat sambungan.
7. Menyambungkan pipa berlubang tadi dengan
pipa yang tidak berlubang.
8. Menyambungkan dengan pipa siku-siku pada
ember.
9. Menggunakan penutup pipa pada ujung pipa
PVC.
10. Water streamer sudah siap untuk digunakan.
11. Menempatkan bibit tanaman sawi dibawah
pipa yang berlubang.
C. Cara Penggunaan water streamer
1. Menampung air pada ember penampungan.
2. Mengatur kran debit air agar air dapat
mengalir pada pipa.
3. Air akan keluar dari lubang-lubang pipa
PVC.
4. Jika kebutuhan air sudah cukup maka
pengatur debit air diputar kembali agar aliran
air berhenti.
D. Jadwal Penelitian
-Jumat,8 Agustus
2014 : ACC judul penelitian
-Senin,11 Agustus
2014 : membuat proposal
-Selasa,12 Agustus
2014 : menyiapkan alat dan bahan
-Kamis,14 Agustus
2014 : membuat alat
-Jumat,22Agustus
2014 : mulai menanam
-Senin,1 September
2014 : mengambil data ke-1
-Sabtu,6 September
2014 : mengambil data ke-2
-Kamis,11
September 2014 : mengambil data ke-3
-Rabu,17 September
2014 :
mengambil data ke-4
-Jumat,26
September 2014 : mengambil data ke-5
-Selasa,7 Oktober
2014 : mengambil data ke-6
-Kamis,16 Oktober
2014 : mengambil data ke-7
E. Identifikasi Variabel
-Variabel bebas : variasi lubang water streamer.
-Variabel terikat : pertumbuhan tanaman sawi.
-Indikator :
tinggi tanaman,lebar daun dan warna daun.
F. Desain WATER STREAMER
|
|||||||||
|
|||||||||
|
|||||||||
![]() |
|||||||||
![]() |
|||||||||
|
|||||||||

BAB IV
PEMBAHASAN
Penyiraman atau pemberian air
pada tanaman adalah aspek yang paling penting bagi kelangsungan hidup mereka.
Tanaman akan cenderung layu dan kering apabila tidak menerima air yang memadai.
Selain itu penggunaan suatu alat penyiram tanaman sederhana juga dapat membantu
proses penyiraman. Kebutuhan air pada tanaman dapat kita atur dengan
menggunakan alat tersebut,yaitu dengan water streamer. Alat tersebut
dapat dibuat dengan mudah dan bahannya juga mudah didapat. Pada percobaan kali
ini penulis telah menguji pengaruh variasi lubang water streamer terhadap
pertumbuhan tanaman sawi. Hal tersebut ditunjukkan dalam data hasil percobaan
berikut ini :

Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh data bahwa pertumbuhan tanaman sawi
yang disiram dengan water streamer lubang kecil lebih tinggi dibanding dengan
lubang besar. Terlihat dari pot A yang tinggi tanaman nya lebih tinggi daripada
pot B. Lebar daun dari tanaman sawi pot A juga lebih besar daripada pot B.
Untuk warna daun,semua tanaman tidak ada perbedaan,hanya saja sebagian kecil
dari setiap tanaman ada yang menguning.
Tanaman sawi pada pot C yang
tidak diberi perlakuan hasilnya tidak kurang dan tidak lebih dari pot A ataupun
pot B.
BAB V
KESIMPULAN
1. Water streamer
dibuat dari bahan bahan sederhana. Pemanfaatannya adalah sebagai alat penyiram
sederhana dengan pengatur debit.Selain itu water streamer dapat mempersingkat
waktu penyiraman (efisien). Hanya dengan memutar pengatur debit,air akan
mengalir dari lubang-lubang.
2. Air adalah
faktor penting dalam pertumbuhan tanaman. Pemberian air yang maksimum pada tanaman
yang tidak suka banyak air akan mengakibatkan tanaman mati. Begitu sebaliknya,
jika pemberian air yang minimum pada tanaman yang suka air akan menghambat
pertumbuhan tanaman. Jadi,penyiraman atau pemberian air yang terbaik adalah
yang optimum.
DAFTAR PUSTAKA
Maryati,Sri.
Dra.D.A.Pratiwi,dkk.2007.Biologi untuk SMA Kelas XII.Jakarta: Erlangga
http://sitimunawarohcr7.wordpress.com/ipa-1/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-dan-perkembangan/
LAMPIRAN





Tidak ada komentar:
Posting Komentar