anda pembaca ke....

berita favorit

Sabtu, 03 Januari 2015

LAPORAN PENELITIAN PENGARUH VARIASI LUBANG WATER STREAMER TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI



LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH VARIASI LUBANG WATER STREAMER TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI





DISUSUN OLEH :       

NAMA               : AYUHANING PANGESTU
KELAS                      : XII IPA 1
NOMER        : 011



SMA NEGERI 1 JETIS TAHUN PELAJARAN 2014/2015


KATA PENGANTAR


Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayahNya, sehingga penelitian ini dapat penulis selesaikan. Walaupun hasilnya masih jauh dari sempurna, namun sebagai awal pembelajaran sehingga bermanfaat bagi penelitian selanjutnya.
Terima kasih penulis ucapkan kepada
1.      Kepala sekolah SMA N 1 Jetis, Bapak Drs. Herman Priyana yang senantiasa mendukung terlaksananya penelitian ini
2.      Dra. Yati Utami P, M.Pd selaku guru biologi dan pembimbing penelitian ini, yang telah banyak memberikan arahan, nasihat dan ilmunya, sehingga penelitian ini dapat terselesaikan
3.      Orang tua yang selalu membantu, mendukung dan memfasilitasi selama penelitian ini berlangsung
4.      Teman-teman XII IPA 1 yang telah membantu dan mendukung penelitian ini.
Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Namun demikian, penelitian ini masih perlu perbaikan. Untuk itu, saran dan kritik yang membangun penulis harapkan dari pembaca, sehingga dapat menghasilkan penelitian yang lebih baik lagi untuk kedepannya.

Bantul, Desember 2014
Penulis








DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL............................................................................................................1













BAB I

PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

Dalam melakukan semua pekerjaan, manusia sangat membutuhkan suatu alat untuk membantu menyelesaikan pekerjaannya itu. Suatu alat itu jika dibuat secara efIsien akan berdampak positif bagi manusia karena menguntungkannya. Saat ini banyak sekali dijumpai rumah-rumah yang membudidayakan berbagai macam tanaman dengan berbagai sistem dan menggunakan berbagai alat pula. Sistem atau alat yang paling penting dalam membudidayakan tanaman ialah alat bantu penyiram tanaman. Manusia di sekitar kita lebih menyukai sesuatu hal yang sederhana, mudah didapatkan dan tidak merepotkan.
Penyiraman merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Penyiraman berguna untuk menjaga dan merawat tanaman agar dapat tumbuh dengan subur. Jika kebutuhan air pada tanaman itu tidak diatur dengan baik maka akan berpengaruh buruk bagi pertumbuhan tanaman. Banyak sekali pegawai-pegawai kantor yang berinisiatif untuk membudidayakan tanaman di rumahnya. Mereka yang hanya memiliki sedikit waktu luangnya di rumah tidak mempunyai waktu yang cukup untuk merawat tanamannya. Sehingga tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik dan akhirnya mati. Maka dibutuhkan sebuah alat penyiram sederhana yang terbuat dari bahan yang mudah didapatkan dan penggunaannya tidak merepotkan sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama. Alat penyiram sederhana (water streamer) ini menerapkan prinsip fluida yang mampu mengalirkan air dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah. Pada percobaan kali ini akan dibuat dua alat dengan lubang berukuran kecil dan lubang berukuran besar. Penulis berharap dengan karya tulis ini dapat membantu setiap pembaca untuk memanfaatkan suatu bahan sederhana yang nantinya juga dapat menambah pengetahuan kita tentang pengaruh kebutuhan air pada tanaman.



B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pembuatan dan pemanfaatan teknologi penyiram sederhana (water                                streamer) ?
2. Bagaimana pengaruh ukuran lubang water streamer terhadap pertumbuhan                                     tanaman sawi ?

C. Tujuan

1. Dapat membuat dan memanfaatkan teknologi penyiram sederhana (water                                        streamer).
2. Dapat megetahui pengaruh ukuran lubang water streamer terhadap pertumbuhan                 tanaman sawi.

D. Manfaat

1. Water streamer dapat membantu proses penyiraman tanaman dengan mudah.
2. Dapat memanfaatkan bahan sederhana untuk suatu menyiram tanaman.
3. Menambah pengetahuan tentang kebutuhan air yang baik pada tanaman.












BAB II

TINJAUAN PUSTAKA


Pertumbuhan tanaman sangat bergantung pada kurang atau tidaknya asupan air sebagai faktor eksternal pertumbuhan. Tanpa air tumbuhan tidak akan tumbuh. air berfungsi untuk fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzimatik, menjaga kelembapan, dan membantu perkecambahan biji. Pemberian air yang cukup dapat membantu menstabilkan kelembapan tanah sebagai pelarut pupuk. Dalam melakukan pengairan, hal yang harus diperhatikan adalah jumlah air yang disiram tidak menyebabkan tanaman tergenang dan waktu penyiraman yang paling baik dilakukan saat suhu masih rendah pada waktu pagi ataupun sore hari.
Tanaman bertambah tinggi dan besar disebabkan oleh dua hal, yaitu :
A. Pertambahan jumlah sel sebagai hasil pembelahan mitosis pada meristem (titik                    tumbuh) di titik tumbuh primer dan sekunder.
B. Pertambahan komponen-komponen seluler dan adanya diferensiasi sel. Misalnya                penyerapan air ke dalam vakuola yang menyebabkan sel membesar serta                                              terbentuknya jaringan, organ dan individu melalui proses diferensiasi sel                                               dan/atau spesialisasi. Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan                                               dimulai dengan           perkecambahan biji. Lalu kecambah berkembang menjadi                      tumbuhan kecil yang sempurna, yang kemudian tumbuh besar. Setelah                                                 mencapai masa tertentu, tumbuhan akan berbunga dan menghasilkan biji.
l  Sawi adalah tanaman jenis sayuran yang dapat ditanam disepanjang tahun. Sawi juga dapat hidup di berbagai tempat, baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi. Sawi termasuk tanaman yang tahan terhadap cuaca. Pada musim hujan tahan terhadap terpaan air hujan dan pada saat kemarau juga tahan terhadap panasnya cuaca yang menyengat. Asalkan itu semua diikuti juga dengan penyiraman secara rutin. Budidaya sawi sebenarnya tidak terlalu sulit, namun bukan berarti boleh sembarangan dalam menanam dan merawatnya. Karena akan memberikan hasil yang kurang maksimal. Untuk proses pemeliharaan tanaman sawi, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah penyiraman. Penyiraman itu bergantung pada musim. Jika musim penghujan datang dan curah hujan berlebihan, maka pengurangan air harus dilakukan. Tetapi jika sebaliknya, jika air kurang karena musim kemarau, maka dilakukan penambahan air, agar kecukupan bagi tanaman sawi senantiasa terpenuhi. Jika tidak terlalu panas, penyiraman dapat dilakukan sehari sekali, bisa pada pagi atau sore hari. Tanaman sawi akan tumbuh dengan lebih baik apabila jumlah air yang diberikan itu optimum. Karena pertumbuhan tanaman bergantung pada volume air. Pemberian yang minimum akan berdampak pada kekurangan air, begitu juga dengan pemberian maksimum akan berdampak pada kelebihan air.  
l  Konsep Fisika dalam Pembuatan Water Streamer

Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan. Pada pembuatan teknologi penyiram tanaman sederhana (water streamer) menggunakan prinsip fluida yaitu mekanika fluida. Mekanika fluida dapat dibagi menjadi fluida statik dan fluida dinamik. Fluida statis mempelajari fluida pada keadaan diam sementara, sedangakan fluida dinamis mempelajari fluida yang bergerak. Pada fluida statis terdapat persamaan tekanan, sedangkan pada fluida dinamis terdapat persamaan debit aliran dan azas bernoulli.
1. Fluida Statis
     a. Tekanan
Tekanan (P) adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per satuan luas (A), maka besarnya tekanan adalah gaya dibagi dengan luas. Tekanan zat cair disebarkan ke segala arah dengan sama rata. Dirumuskan dengan persamaan :  
P =
Keterangan:
P = Tekanan (Pa)
     F = Gaya (N)
     A = Luas permukaan (m2) 



2. Fluida Dinamis
a. Debit Aliran
Volume fluida tiap satuan waktu yang mengalir dalam pipa disebut debit.      Dirumuskan dengan persamaan:
 
Atau
Q = A.v 
Keterangan: 
Q  = Debit aliran ( m3/s )
V   = Volume (m3)
t    = Waktu (s)
A   = Luas permukaan (m2)
v   = Kecepatan (m/s)

b. Azas Bernoulli
Pada azas Bernoulli berlaku hubungan antara tekanan (P), kecepatan alir (v), dan tinggi tempat (h) dalam satu garis lurus. Sehingga azas Bernoulli dapat didefinisikan yaitu tekanan fluida di tempat yang kecepatannya tinggi lebih kecil daripada di tempat yang kecepatannya lebih rendah. Jadi semakin besar kecepatan fluida dalam suatu pipa maka tekanannya makin kecil dan sebaliknya makin kecil kecepatan fluida dalam suatu pipa maka semakin besarnya tekanannya. Dirumuskan dengan persamaan :
P + v2 +gh = konstan
Keterangan :
P        = Tekanan ( Pa )
      = massa jenis fluida ( kg/m3 )
v        = kecepatan aliran ( m/s )
g        = percepatan gravitasi ( m/s2 )
h        = ketinggian tempat ( m )

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Alat dan Bahan

1. Alat
a.         Palu
b.        Paku
c.         Solder
d.        Gergaji
2. Bahan
a.         Ember bekas cat tembok dua buah ;
b.        Pipa PVC satu meter ;
c.         Lem pipa satu buah ;
d.        Selotip pipa satu buah ;
e.         Kran pengatur debit air dua buah ;
f.         Pipa siku-siku empat buah ;
g.        Penutup pipa dua buah ;
h.        Tujuh pot tanaman sawi.

B. Cara Pembuatan water streamer

1. Melubangi ember sebesar pipa dengan solder.
2. Menyambung dengan pipa siku-siku dan beri lem.
3. Memotong pipa PVC menjadi empat bagian. Dengan dua bagian yang berukuran                lebih panjang.
4. Melubangi pipa yang panjang. Satu pipa dengan lubang besar dan satu pipa                                     dengan             lubang kecil. Bisa menggunakan paku atau solder.
5. Melilitkan selotip pada pipa yang berlubang lalu berikan lem. Kemudian                                          menyambungkan dengan pipa siku-siku.
6. Menyambungkan pipa yang tidak berlubang dengan pengatur debit air. Gunakan                 selotip pipa dan lem pipa untuk memperkuat sambungan.
7. Menyambungkan pipa berlubang tadi dengan pipa yang tidak berlubang.
8. Menyambungkan dengan pipa siku-siku pada ember.
9. Menggunakan penutup pipa pada ujung pipa PVC.
10. Water streamer sudah siap untuk digunakan.
11. Menempatkan bibit tanaman sawi dibawah pipa yang berlubang.

C. Cara Penggunaan water streamer

1. Menampung air pada ember penampungan.
2. Mengatur kran debit air agar air dapat mengalir pada pipa.
3. Air akan keluar dari lubang-lubang pipa PVC.
4. Jika kebutuhan air sudah cukup maka pengatur debit air diputar kembali agar                                  aliran air berhenti.

D. Jadwal Penelitian

-Jumat,8 Agustus 2014                       : ACC judul penelitian
-Senin,11 Agustus 2014                      : membuat proposal
-Selasa,12 Agustus 2014                     : menyiapkan alat dan bahan
-Kamis,14 Agustus 2014                     : membuat alat
-Jumat,22Agustus 2014                      : mulai menanam
-Senin,1 September 2014                    : mengambil data ke-1
-Sabtu,6 September 2014                    : mengambil data ke-2
-Kamis,11 September 2014     : mengambil data ke-3
-Rabu,17 September 2014                  : mengambil data ke-4
-Jumat,26 September 2014     : mengambil data ke-5
-Selasa,7 Oktober 2014                       : mengambil data ke-6
-Kamis,16 Oktober 2014                    : mengambil data ke-7

E. Identifikasi Variabel

-Variabel bebas            : variasi lubang water streamer.
-Variabel terikat           : pertumbuhan tanaman sawi.
-Indikator                    : tinggi tanaman,lebar daun dan warna daun.

F. Desain WATER STREAMER



















Bak Air
 




 


 











 

 


























BAB IV

PEMBAHASAN


Penyiraman atau pemberian air pada tanaman adalah aspek yang paling penting bagi kelangsungan hidup mereka. Tanaman akan cenderung layu dan kering apabila tidak menerima air yang memadai. Selain itu penggunaan suatu alat penyiram tanaman sederhana juga dapat membantu proses penyiraman. Kebutuhan air pada tanaman dapat kita atur dengan menggunakan alat tersebut,yaitu dengan water streamer. Alat tersebut dapat dibuat dengan mudah dan bahannya juga mudah didapat. Pada percobaan kali ini penulis telah menguji pengaruh variasi lubang water streamer terhadap pertumbuhan tanaman sawi. Hal tersebut ditunjukkan dalam data hasil percobaan berikut ini :


Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh data bahwa pertumbuhan tanaman sawi yang disiram dengan water streamer lubang kecil lebih tinggi dibanding dengan lubang besar. Terlihat dari pot A yang tinggi tanaman nya lebih tinggi daripada pot B. Lebar daun dari tanaman sawi pot A juga lebih besar daripada pot B. Untuk warna daun,semua tanaman tidak ada perbedaan,hanya saja sebagian kecil dari setiap tanaman ada yang menguning.
     Tanaman sawi pada pot C yang tidak diberi perlakuan hasilnya tidak kurang dan tidak lebih dari pot A ataupun pot B.






















BAB V

KESIMPULAN


1. Water streamer dibuat dari bahan bahan sederhana. Pemanfaatannya adalah sebagai alat penyiram sederhana dengan pengatur debit.Selain itu water streamer dapat mempersingkat waktu penyiraman (efisien). Hanya dengan memutar pengatur debit,air akan mengalir dari lubang-lubang.

2. Air adalah faktor penting dalam pertumbuhan tanaman. Pemberian air yang maksimum pada tanaman yang tidak suka banyak air akan mengakibatkan tanaman mati. Begitu sebaliknya, jika pemberian air yang minimum pada tanaman yang suka air akan menghambat pertumbuhan tanaman. Jadi,penyiraman atau pemberian air yang terbaik adalah yang optimum.

















DAFTAR PUSTAKA


Maryati,Sri. Dra.D.A.Pratiwi,dkk.2007.Biologi untuk SMA Kelas XII.Jakarta: Erlangga
http://sitimunawarohcr7.wordpress.com/ipa-1/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-dan-perkembangan/



















LAMPIRAN

 



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar