anda pembaca ke....

berita favorit

Sabtu, 03 Januari 2015

SINGKONG SEBAGAI OBAT MAAG

SINGKONG SEBAGAI OBAT MAAG
Cara penggunaannya adalah dengan memanfaatkan singkong atau ketela pohon mentah. Jika sebelum makan kita biasanya menggunakan antasida untuk menetralisir asam lambung kita, maka kali ini kita hanyacukup mengkonsumsi satu iris singkong mentah untuk menetralkan maag kita. Rasanya mungkin hanya sepah dan kurang enak, namun jika dibandingkan dengan antasida.Singkong mentah ini justru memberikan efek yang baik bagi lambung karena alami dan pastinya tanpa bahan kimia apapun.

Kandungan gizi singkong per 100gr mengandung karbohidrat 34gr, protein 1.2gr, vitamin B1 atau thiamin 0.01mg, kalsium 33mg, Air 62.5gr dan masih banyak lagi lainnya. Dengan kandungan seperti itu, diyakini singkong mampu menetralisir atau setidaknya mampu menetralisir Asam lambung berlebih sebagai penyebab utama sakit di bagian perut.

           Catatan penting yang harus diperhatikan bagi semua penderita gejala sakit maag adalah bahwa singkong yang dimaksud akan efektif untuk mengatasi maag jika dijadikan terapi. Maksudnya adalah dikonsumsi secara rutin dan berkala. Ada baiknya jika anda menjadikan singkong masuk pada list kudapan wajib setiap hari.

Obat tradisional alami untuk penyakit maag dengan menggunakan singkong

Pertama yang harus anda siapkan adalah:
  •  Singkong muda secukupnya
  • Alat blender atau pembuat jus
  • Air putih matang
  • Gelas
Cara membuatnya
  1. Pertama kupas singkong muda yang telah kita siapkan sebelumnya dan cuci hingga bersih
  2. Siapkan alat blender atau pembuat jus
  3. Hancurkan singkong dan ambil sarinya saja
  4. Tuang kedalam gelas dan siap untuk dikonsumsi
Obat tradisional dari singkong ini dapat diminum pada pagi hari untuk mengurangi penyakit maag yang sedang anda derita, minumlah sebelum anda makan.



Menanam Singkong

Penyiapan lahan.
Lapangan dibajak dan digaru/disisir cukup satu kali dengan menggunakan traktor. Namun, bila menggunakan bajak yang ditarik oleh hewan atau traktor tangan, lahan ini harus digaru/disisir/diluku sebanyak dua kali. Kecuali menggunakan traktor yang memiliki 2 (dua buah garu.

Gundukan/bubungan atau larikan yang dibangun yaitu dengan jarak satu meter kali satu meter, agar mendapatkan 10.000 batang pohon per Ha.

Lima puluh kantong kompos atau pupuk kandang kering (cukup untuk satu hektar) disiramkan ke tanah selama persiapan lahan.

Menanam.
Batang singkong sebagai bahan tanam harus berusia kurang dari delapan bulan dan harus bebas dari hama serangga dan penyakit.

Batang ini dipotong antara 20-25 sentimeter panjangnya (5 ruas), dan dikelompokkan menurut bagian tangkai dari mana mereka berasal: bagian bawah batang, tengah, atau bagian atas (mereka juga harus ditanam menurut kelompoknya).

Bahan tanam ini harus disimpan di tempat sejuk dan teduh agar bisa bertahan hingga tiga bulan. Tapi untuk perkecambahan yang lebih baik, stek harus ditanam sesegera mungkin. Stek dari pangkal batang merupakan bahan yang lebih baik daripada yang dari bagian atas dalam hal perkecambahan, pertumbuhan akar dan hasil pati. Bahan tanam yang ditanam pada jarak satu meter kali satu meter ini bisa ditanam secara horisontal, vertikal (di mana 3-5 sentimeter dibiarkan terbuka), atau sedikit miring.

Penanaman secara horizontal dianjurkan pada lahan yang relatif kering, dan secara vertikal pada tanah yang sangat basah atau selama musim hujan, dan sedikit-cenderung pada tanah dengan kelembaban mendekati optimal. Selama musim kemarau, stek ditanam di alur-alur sementara di pegunungan selama musim hujan. Bukit hilang harus ditanam kembali dua minggu setelah tanam.

Pemupukan.
Enam kantong berisi pupuk lengkap (14-14-14) diterapkan sebelum tanam. Pupuk ditutupi dengan lapisan tipis tanah. Dua bulan setelah tanam, tanaman beri dua karung urea (46-0-0). Pupuk ditempatkan di lingkaran 15 cm dari batang.

Irigasi.
Setelah melakukan pemupukan, lahan segera dibuatkan irigasi untuk melarutkan pupuk. Irigasi ini sangat dianjurkan setelah selama tiga bulan pertama habis tanam pada musim kemarau. Selama musim hujan, irigasi diperlukan hanya bila diperlukan.

Penyiangan / Budidaya.
Selama dua bulan pertama, dianjurkan untuk melakukan penyiangan. Pengokohan batang diperlukan 3-4 minggu setelah tanam diikuti dengan pembuatan 2-4 minggu kemudian. Setelah bulan kedua pengokohan tanaman, penyiangan tidak lagi diperlukan. Cukup melakukan pencabutan atau pemotongan gulma yang tinggi.

Panen.
Delapan bulan setelah tanam, pengambilan sampel parsial disarankan untuk menentukan apakah akar cukup matang untuk dipanen. Jika sudah cukup tua, akar dipanen secara manual jika tanah gembur. Pada tanah yang sedikit keras, bar digunakan untuk menggali tanah dan untuk digunakan sebagai tuas. Atau, sebuah bajak yang ditarik hewan dapat digunakan lewat di sisi tanamanuntuk menghancurkan tanah.

ika panen dilakukan dengan tangan, batang terlebih dahulu dipotong, meyisakankan sedikit di bagian bawah batang yang dijadikan tungkai untuk menarik umbinya. Umbi dipotong dengan menggunakan parang tajam. Tanah yang menempel pada umbi akan diersihkan dengan menggunakan tongkat. Umbi yang dipanen harus segera dijual, jika tidak, mereka harus disimpan di tempat teduh.

Nama :
1.      Ani muthoharoh (08)              XI IPA 1
2.      Ayuhaning pangestu (11)        XI IPA 1


Tidak ada komentar:

Posting Komentar