LAPORAN PENELITIAN PENGARUH UMUR AIR KELAPA UNTUK PERENDAMAN BIJI KACANG HIJAU
Oleh : Annisa Zulfah
Kelas
: XII IPA 1
No : 10
SMA
NEGERI 1 JETIS
TAHUN
PELAJARAN 2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayahNya,
sehingga penelitian ini dapat penulis selesaikan. Walaupun hasilnya masih jauh
dari sempurna, namun sebagai awal pembelajaran sehingga bermanfaat bagi
penelitian selanjutnya.
Terima kasih
penulis ucapkan kepada
- Kepala sekolah SMA N 1 Jetis, Bapak Drs. Herman Priyana yang senantiasa mendukung terlaksananya penelitian ini
- Dra. Yati Utami P, M.Pd selaku guru biologi dan pembimbing penelitian ini, yang telah banyak memberikan arahan, nasihat dan ilmunya, sehingga penelitian ini dapat terselesaikan
- Orang tua yang selalu membantu, mendukung dan memfasilitasi selama penelitian ini berlangsung
- Teman-teman XII IPA 1 yang telah membantu dan mendukung penelitian ini.
Semoga
penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya. Namun demikian, penelitian ini masih perlu perbaikan. Untuk itu, saran
dan kritik yang membangun penulis harapkan dari pembaca, sehingga dapat
menghasilkan penelitian yang lebih baik lagi untuk kedepannya.
Bantul, November
2014
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kacang hijau merupakan salah satu komoditas yang
cukup penting di Indonesia.
Banyak
petani yang menanam kacang hijau dilahan mereka. Biasanya, para petani sering
menggunakan zat pengatur tumbuh kimia buatan pabrik untuk mempercepat dan
meningkatkan produktivitas tanaman kacang hijau dengan harga yang cukup mahal. Dengan
biaya yang mahal tersebut, para petani hanya akan memperoleh keuntungan yang
sedikit. Namun, ternyata didalam air kelapa terkandung hormon yang mampu mempercepat
perkecambahan, mempercepat pertumbuhan tunas, merangsang aktivitas sel sehingga
lebih cepat membelah. Dengan adanya hormon alami yang terkandung dalam air
kelapa, para petani dapat menggunakanya sebagai pengganti zat pengatur tumbuh
kimia tanpa khawatir lagi akan biaya yang mahal, meningkatkan produktivitas
tanaman, dan mendapatkan keuntungan lebih.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah
ada pengaruh penggunaan air kelapa muda dan air kelapa tua untuk perendaman
biji kacang hijau ?
2. Pada
rendaman air apakah yang menyebabkan biji kacang hijau lebih cepat berkecambah
dan lebih cepat tumbuh ?
C. Tujuan
1. Mengetahui
ada atau tidaknya pengaruh penggunaan air kelapa muda dan air kelapa tua untuk
perendaman biji kacang hijau.
2. Mengetahui
pada rendaman air apa yang menyebabkan biji kacang hijau lebih cepat
berkecambah dan lebih cepat tumbuh.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Dasar Teori
1.
Kacang Hijau
Kacang
hijau adlah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas didaerah
tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan(Fabaceae) ini memiliki
banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan
berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga
terpenting sebagai tanaman pangan legume, setelah kedelai dan kacang tanah.
Tanaman
kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60
cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyimpang pada bagian utama, berbenruk
bulat berbulu. Warna batang dan cabanagnya ada yang hijau dan ada yang ungu.
Dalam dunia tumbuhan tanaman ini diklasifikasikan sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledone
Ordo : Rosales
Family : Leguminosae (Fabaceae)
Genus : Vigna
Spesies : Vigna radiate atau Phaseolus radiates
Daunnya
trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya
cukup panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai
hijau tua. Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar
pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri. Polong kacng hijau
berbentuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu pendek.
Sewaktu muda polong berwarna hijau dan setelah tua berwarna hitam atau coklat.
Setiap polong berisi 10-15 biji.
Biji kanang
hijau lebih kecil disbanding biji kacang-kacangan lain. Biji kacang hijua
terdiri atas tiga bagian utama, yaitu kulit biji (10%), kotiledon (88%)dan
lembaga (2%). Pada bagian kulit biji kacang hijau mengandungmineral antara lain
fosfor (P), kalsium (Ca), dan besi (Fe). Kotiledon banyak mengandung pati dan
serat, sedangkan lembaga merupakan sumber protein dan lemak. Dalam perdagangan
di Indonesia hanya dikenal dua macam mutu, yaitu kacang hijau besar dan kacang
hijau kecil. Kacang hijau biji besar digunakan untuk bubur dan tepung,
sedangkan yang berbiji kecil digunakan untuk membuat taoge.
Warna biji
kebanyakan hijau kusam atau hijau mengkilap, beberapa ada yang berwarna kuning,
cokelat dan hitam. Tanamana kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang
pada permukaan. Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya.
a.
Manfaat kacang
hijau
Kacang hijau
memiliki kandungan protein yang cukup tinggi sebesar 20% dan merupakan sumber
mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor. Sedangkan kandungan lemaknya
merupakan asam lemak tak jenuh.
Kandungan
kalsium dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat tulang. Kacang
hijau lemak yang rendah dan sangat baik untuk mereka yang ingin menghindari
konsumsi lemak tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau menyebabkan
bahan makanan atau minuman yang terbuat dari kacang tidak mudah berbau.
Lemak kacang
hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan 27% asam lemak jenuh. Umumnya
kacang-kacangan memang mengandung lemak tak jenuh tinggi. Asupan lemak tak
jenuh tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung. Kacang hijau mengandung
vitamin B1 yang berguna untuk pertumbuhan.
b.
Kandungan gizi
kacang hijau
Berikut ini adalah
kandungan gizi kacang hijau per 100 gram bahan:
Kandungan Gizi
|
Kacang
Hijau
|
Kalori
(kal)
|
323
|
Protein (g)
|
22
|
Lemak (g)
|
1,5
|
Karbohidrat (g)
|
56,8
|
Kalsium (mg)
|
223
|
Zat besi (mg)
|
7,5
|
Fosfor (mg)
|
319
|
Vitamin A (SI)
|
157
|
Vitamin B1 (mg)
|
0,46
|
Vitamin C ( mg)
|
10
|
Air (g)
|
15,5
|
2.
Air Kelapa
sebagai Zat Pengatur Tumbuh
Air kelapa merupakan salah satu produk tanaman yang dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan kesuburan dan pertumbuhan tanaman. Air kelapa mengandung
sitokinin, fosfor dan kinetin yang berfungsi mempergiat pertumbuhan tunas dan
akar. Selama ini aiar kelapa banyak digunakan di laboratorium sebagai nutrisi
tambahan di dalam media kultur jaringan.
Air kelapa mengandung auksin dan
sitokinin. Auksin yang berfungsi dalam menginduksi pemanjangan sel,
mempengaruhi dominansi apikal, penghambatan pucuk aksilar dan adventif serta
inisiasi pengakaran sedangkan sitokinin berfungsi untuk merangsang pembelahan
sel dalam jaringan dan merangsang pertumbuhan tunas. Air kelapa yang baik
adalah air kelapa muda yang daging buahnya berwarna putih, belum keras.
Sitokinin bersama dengan auksin mempunyai peranan penting untuk kemampuan
mendorong terjadinya pembelahan sel dan diferensiasi jaringan tertentu dalam
pembentukan tunas pucuk dan pertumbuhan akar. Namun demikian, peranan sitokinin
dalam pembelahan sel tergantung pada adanya fitohormon lain terutama auksin.
Komposisi nutrisi dari air kelapa
dipengaruhi oleh jenis buah dan perbedaan tingkat kemasakan buah. Sebagai
tambahan, asam sikimik dan quinon juga ditemukan dalam air kelapa yang berbeda
jenis dan tingkat kematangannya. Jumlah maksimum terdapat dalam air kelapa yang
berasal dari kelapa hijau yang muda
Auksin dapat mempercepat pembentukan dan
perpanjangan batang dan daun, auksin juga berperan dalam perpanjangan dan
pertumbuhan awal akar. Disamping itu auksin juga dapat menaikkan tekanan
osmosis, meningkatkan permeabilitas sel terhadap air, mengurangi tekanan
dinding sel, meningkatkan sistesis protein, meningkatkan plastisitas, dan
pembangunan dinding sel. Kesemuanya ini adalah merupakan penunjang dalam
perkembangan tanaman.
Sitokinin, diproduksi dalam jaringan
yang sedang tumbuh aktif, khususnya pada akar, embrio, dan buah. Sitokinin yang
diproduksi di dalam akar, akan sampai ke jaringan yang dituju, dengan bergerak
ke bagian atas tumbuhan di dalam cairan xylem. Bekerja bersama-sama dengan
auksin dan sitokinin menstimulasi pembelahan sel dan mempengaruhi lintasan
diferensiasi. Efek sitokinin terhadap pertumbuhan sel di dalam kultur jaringan,
memberikan petunjuk tentang bagaimana jenis hormon ini berfungsi di dalam
tumbuhan yang lengkap
B. Hipotesis
1. Air
kelapa muda dan air kelapa tua berpengaruh dalam perendaman biji kacang hijau.
2. Pada
biji kacang hijau yang direndam dengan air kelapa muda akan lebih cepat
berkecambah dan lebih cepat tumbuh.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Dalam
penelitian ini, objek yang akan diteliti adalah biji kacang hijau.
B. Waktu Penelitian
Penelitian
dilakukan pada tanggal 16 Agustus – 20 Oktober 2014
C. Tempat Penelitian
Penelitian
dilakukan di area sekitar Green House SMA N 1 Jetis.
D. Alat dan Bahan
Alat
:
·
Gelas plastik
·
Gelas ukur
·
Penggaris
Bahan
:
·
Air kelapa muda
·
Air kelap tua
·
Air
·
Biji kacang
hijau
·
Tanah
·
Polybag ukuran
11x15 cm
E. Cara Kerja
1. Kacang
hijau + air kelapa muda
Menyiapkan alat dan bahan.
Menakar air kelapa muda sebanyak 100 ml.
Memasukkan air kelapa muda yang sudah
ditakar kedalam gelas plastik pertama.
Merendam kacang hijau kedalam gelas
plastic yang berisi air kelapa muda selama semalam.
Menyiapkan polybag, beri nama KM 1, KM
2, KM 3.
Mengisi polybag dengan tanah.
Menanam kacang hijau yang sudah direndam
kedalam polybag.
Mengamati pertumbuhan tanaman kacang
hijau sampai daunnya muncul.
2. Kacang
hijau + air kelapa tua
Menyiapkan alat dan bahan.
Menakar air kelapa tua sebanyak 100 ml.
Memasukkan air kelapa tua yang sudah
ditakar kedalam gelas plastik kedua.
Merendam kacang hijau kedalam gelas
plastik yang berisi air kelapa tua selama semalam.
Menyiapkan polybag, beri nama KT 1, KT
2, KT 3.
Mengisi polybag dengan tanah.
Menanam kacang hijau yang sudah direndam
kedalam polybag.
Mengamati pertumbuhan tanaman kacang
hijau sampai daunnya muncul.
3. Kacang
hijau + air biasa
Menyiapkan alat dan bahan.
Menakar air biasa sebanyak 100 ml.
Memasukkan air biasa yang sudah ditakar
kedalam gelas plastik ketiga.
Merendam kacang hijau kedalam gelas
plastic yang berisi air biasa selama semalam.
Menyiapkan polybag, beri nama AB 1, AB
2, AB 3.
Mengisi polybag dengan tanah.
Menanam kacang hijau yang sudah direndam
kedalam polybag.
Mengamati pertumbuhan tanaman kacang hijau sampai
daunnya muncul.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Tabel penelitian
No
|
Indikator
|
Kelapa Muda
|
Kelapa Tua
|
Air Biasa
|
||||||
KM
1
|
KM
2
|
KM
3
|
KT
1
|
KT
2
|
KT
3
|
AB
1
|
AB
2
|
AB
3
|
||
1
|
Muncul
kecambah
|
dihari
ke 1
|
dihari
ke 1
|
dihari
ke 1
|
dihari
ke 1
|
dihari
ke 1
|
dihari
ke 1
|
dihari
ke 1
|
dihari
ke 1
|
dihari
ke 2
|
2
|
Muncul
daun
|
dihari
ke 3
|
dihari
ke 3
|
dihari
ke 3
|
dihari
ke 3
|
dihari
ke 4
|
dihari
ke 3
|
dihari
ke 3
|
dihari
ke 3
|
dihari
ke 4
|
3
|
Rata-rata
tinggi batang
|
3,2
cm
|
2,7
cm
|
3
cm
|
2,6
cm
|
2,2
cm
|
2,8
cm
|
2,3
cm
|
1,8
cm
|
2,2
cm
|
B. Pembahasan
1) Pada
indikator muncul kecambah, didapat data bahwa kecambah pada semua tanaman yang
direndam dengan air kelapa muda(KM1, KM 2, KM 3) muncul pada hari pertama sejak
penanaman. Pada air kelapa tua(KT 1, KT 2, KT 3) kecambahnya juga muncul dihari
pertama ,sedangkan pada air biasa ada satu biji yang kecambahnya belum muncul
di hari pertama penanaman, yaitu pada AB 3. Kecambah pada AB 3 baru muncul
dihari kedua setelah penanaman. Hal ini disebabkan adanya kandungan sitokinin
dan auksin didalam air kelapa yang merangsang pertumbuhan lebih cepat
dibandingkan dengan biji yang direndam dengan air biasa. Hal ini membuktikan
bahwa perendaman biji kacang hijau menggunakan air kelapa muda ataupun tua
berpengaruh pada perkecambahan biji kacang hijau.
2) Pada
indikator kedua yaitu muncul daun diperoleh hasil yaitu: pada biji yang
direndam dengan air kelapa muda(KM 1, KM 2, KM 3) daunnya muncul pada hari ketiga setelah
penanaman. Dan pada biji yang direndam dengan air kelapa tua, di hari ketiga
hanya ada 2 tanaman yang sudah muncul daunnya yaitu KT 1 dan KT 2, sedangkan
pada tanaman KT 3 muncul pada hari keempat . Sedangkan pada biji yang direndam
dengan air biasa, dihari ketiga juga hanya ada dua tanaman yang muncul daunnya
yaitu AB 1 dan AB 2, sedangkan tanaman AB 3 daunnya muncu di hari keempat
setelah penanaman. Hal tersebut membuktikan bahwa penggunaan air kelapa muda
berpengaruh pada munculnya daun tanaman kacang hijau, karena pada biji kacang
hijau yang direnadam dengan air kelapa muda daunnya tumbuh lebih cepat bila
dibandingkan dengan biji yang direndam dengan air kelapa tua dan air biasa.
3) Rata-rata
tinggi tanaman kacang hijau yang direndam dengan air kelapa muda setelah empat
hari setelah penanaman adalah: 3,2 cm pada KM 1; 2,7 cm pada KM 2; dan 3 cm
pada KM 3. Sedangkan tanaman yang direndam dengan air kelapa tua adalah: 2,6 cm
pada KT 1; 2,2 cm pada KT 2; dan 2,8 cm
pada KT 3. tanaman yang direndam dengan air biasa memiliki rata-rata tinggi 2,3
cm pada AB 1; 1,8 cm pada AB 2; dan 2,2 cm pada AB 3. Dengan demikian,tanaman
yang direndam dengan air kelapa muda memiliki rata-rata tinggi lebih besar
daripada tanaman yang direndam dengan air kelapa tua dan air biasa. Dan tanaman
yang direndam dengan air kelapa tua memiliki rata-rata tinggi lebih besar daripada
tanaman yang direndam dengan air biasa. Hal ini disebabkan oleh adanya hormon
sitokinin dan giberelin yang terkandung dalam air kelapa, yang menebabkan
aktivitas sel menjadi lebih cepat sehingga menyebabkan tanaman yang bijinya
direndam dengan air kelapa lebih tinggi daripada tanamana yang bijinya hanya
direndam dengan air biasa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan air
kelapa muda dan tua berpengaruh terhadap tinggi tanaman kacang hijau.
Rata-rata
tinggi batang kacang hijau berumur 4 hari yang direndam dengan:
Air
kelapa muda>air
kelapa tua>air
biasa
1.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1) Penggunaan
air kelapa muda dan air kelapa tua untuk
perendaman biji kacang hijau berpengaruh pada perkecambahan biji kacang hijau.
2) Perkecambahan
dan pertumbuhan tanaman kacang hijau paling cepat adalah pada tanaman yang
bijinya direndam dengan air kelapa muda.
B. Saran
Penggunaan air kelapa
sebagai hormon pertumbuhan tidak hanya bisa untuk tanaman kacang hijau saja,
namun dapat pula diterapkan pada tanaman lain. Karena dari beberapa penelitian
sebelumnya terbukti bahwa penggunaan air kelapa muda sebagai hormon pertumbuhan
ini mampu meningkatkan pertumbuhan dan produksi cabai merah, kacang kedelai,
kacang tanah, sayur sayuran hingga tanaman anggrek. Pada tanaman anggrek, penggunaan
air kelapa muda dapat merangsang pembungaan.
DAFTAR PUSTAKA
Bey,
Y, Syafii, W. dan Sutrisna. 2006. Pengaruh
Pemberian Giberelin (GA3) dan Air Kelapa Terhadap Perkecambahan Biji Anggrek
Bulan
Seswita,
D. 2010. Penggunaan air kelapa sebagai zat pengatur tumbuh
www.vigna-radiate-pertumbuhan-kacang-hijau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar