anda pembaca ke....

berita favorit

Sabtu, 03 Januari 2015

BIOGRAFI SOEHARTO



BIOGRAFI SOEHARTO

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjo-Z6HUZ7heVs10sdBYNAohCozx7wFIUYEIG57i6u-YSlbWvk52vhW3xeriAEgQ4ZHImaiCW-mUdZcvrZUfVj6YoQTU-6jYHzuygRfSyM39dTmAQuuZA2Ri12Dw5vfNvpPMYQN31g2Ojg/s1600/220px-President_Suharto,_1993.jpgSoeharto adalah Presiden kedua Republik Indonesia. Beliau lahir di Kemusuk, Yogyakarta, tanggal 8 Juni 1921. Bapaknya bernama Kertosudiro seorang petani yang juga sebagai pembantu lurah dalam pengairan sawah desa, sedangkan ibunya bernama Sukirah.

            Soeharto masuk sekolah tatkala berusia delapan tahun, tetapi sering pindah. Semula disekolahkan di Sekolah Desa (SD) Puluhan, Godean. Lalu pindah ke SD Pedes, lantaran ibunya dan suaminya, Pak Pramono pindah rumah, ke Kemusuk Kidul. Namun, Pak Kertosudiro lantas memindahkannya ke Wuryantoro. Soeharto dititipkan di rumah adik perempuannya yang menikah dengan Prawirowihardjo, seorang mantri tani.

           Sampai akhirnya terpilih menjadi prajurit teladan di Sekolah Bintara, Gombong, Jawa Tengah pada tahun 1941. Beliau resmi menjadi anggota TNI pada 5 Oktober 1945. Pada tahun 1947, Soeharto menikah dengan Siti Hartinah seorang anak pegawai Mangkunegaran.

            Perkimpoian Letkol Soeharto dan Siti Hartinah dilangsungkan tanggal 26 Desember 1947 di Solo. Waktu itu usia Soeharto 26 tahun dan Hartinah 24 tahun. Mereka dikaruniai enam putra dan putri; Siti Hardiyanti Hastuti, Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Herijadi, Hutomo Mandala Putra dan Siti Hutami Endang Adiningsih.


          Jenderal Besar H.M. Soeharto telah menapaki perjalanan panjang di dalam karir militer dan politiknya. Di kemiliteran, Pak Harto memulainya dari pangkat sersan tentara KNIL, kemudian komandan PETA, komandan resimen dengan pangkat Mayor dan komandan batalyon berpangkat Letnan Kolonel.


          Pada tahun 1949, dia berhasil memimpin pasukannya merebut kembali kota Yogyakarta dari tangan penjajah Belanda saat itu. Beliau juga pernah menjadi Pengawal Panglima Besar Sudirman. Selain itu juga pernah menjadi Panglima Mandala (pembebasan Irian Barat).


         Tanggal 1 Oktober 1965, meletus G-30-S/PKI. Soeharto mengambil alih pimpinan Angkatan Darat. Selain dikukuhkan sebagai Pangad, Jenderal Soeharto ditunjuk sebagai Pangkopkamtib oleh Presiden Soekarno. Bulan Maret 1966, Jenderal Soeharto menerima Surat
Perintah 11 Maret dari Presiden Soekarno. Tugasnya, mengembalikan keamanan dan ketertiban serta mengamankan ajaran-ajaran Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno.

          Karena situasi politik yang memburuk setelah meletusnya G-30-S/PKI, Sidang Istimewa MPRS, Maret 1967, menunjuk Pak Harto sebagai Pejabat Presiden, dikukuhkan selaku Presiden RI Kedua, Maret 1968. Pak Harto memerintah lebih dari tiga dasa warsa lewat enam kali Pemilu, sampai ia mengundurkan diri, 21 Mei 1998.

Kelebihan beliau yaitu ketegasan beliau tidak diragukan lagi, tidak usah banyak basa-basi, tapi langsung door, ditempak penembak misterius ataupun diculik. Situasi politik sangat aman, nyaman dan kondusif saat itu. Ekonomi Indonesia mengalami masa jaya-jayanya pada tahun 1980 an. Sukses dengan program REPELITA-nya (Rencana Pembangunan Lima Tahun). Pernah swasembada pangan, sukses program transmigrasi. Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia dan sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta roduk dalam negeri.
Sedangkan kelemahan masa kepemimpinan pak Harto yaitu karena terlalu lama berkuasa sehingga beliau menganggap RI sebagai milik pribadi dimana semua pejabat berasal dari keluarga dan kerabat dekatnya. Korupsi, Kolusi dan Nepetisme (KKN) menjadi-jadi terutama di tahun 1990 an. Tak menghargai HAM, dan menebar isu rasial, anehnya beliau jatuh juga akibat terbakar isu rasial yang dia mulai. Pembangunan Indonesia yang tidak merata dan timbulnya kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah, sebagian disebabkan karena kekayaan daerah sebagian besar disedot ke pusat. Munculnya rasa ketidakpuasan di sejumlah daerah karena kesenjangan pembangunan, terutama di Aceh dan Papua. kecemburuan antara penduduk setempat dengan para transmigran yang memperoleh tunjangan pemerintah yang cukup besar pada tahun-tahun pertamanya. Bertambahnya kesenjangan sosial (perbedaan pendapatan yang tidak merata bagi si kaya dan si miskin). Kritik dibungkam dan oposisi diharamkan. Kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai oleh banyak koran dan majalah yang dibreidel. Penggunaan kekerasan untuk menciptakan keamanan, antara lain dengan program “Penembakan Misterius” (Petrus).
Barangkali tidak banyak orang yang mengetahui, bahwa Pak Harto adalah sosok tokoh yang sangat sederhana. Tidak suka pada kemewahan, dan tak pernah berlebih-lebihan. Dan hal itu dikemukakan dengan gamblang oleh sejumlah ajudannya. Pak Harto seorang pemimpin yang berwibawa dan kebapakan. la dapat menempatkan diri layaknya seorang bapak, yang mau mendengar, sabar dan bijaksana dalam memberi sa-ran, nasihat ataupun teguran.

         Presiden RI Kedua HM Soeharto wafat pada pukul 13.10 WIB Minggu, 27 Januari 2008. Jenderal Besar yang oleh MPR dianugerahi penghormatan sebagai Bapak Pembangunan Nasional, itu meninggal dalam usia 87 tahun setelah dirawat selama 24 hari (sejak 4 sampai 27 Januari 2008) di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta.



Keteladanan yang dapat dicontoh :
1.      Soeharto sangat mencintai Indonesia dengan bukti dia menjadi prajurit TNI untuk melawan penjajahan.
2.      Menjadi seseorang yang tegas dalam bertindak.
3.      Menjadikan ekonomi Negara Indonesia menjadi nyaman, kondusif dan aman.
4.      Memiliki rasa nasionalisme yang tinggi.
5.      Merupakan sosok yang sederhana.
6.      Seseorang yang sabar dan bijaksana dalam member saran, nasihat atau teguran.
Perbandingan dengan tokoh lain :
Soeharto merupakan tokoh inspiratif yang dikenal dengan strategi perang yang jitu dan tak pernah meleset. Ia menjadi pemimpin yang membawa bangsa Indonesia pada kemakmuran hasil tani (swasembada beras).
Sedangkan Bj Habibie merupakan tokoh intelektual tinggi yang pantang menyerah dalam menimba ilmu dan berusaha keras menjadikan bangsa Indonesia menjadi lebih baik lagi dengan mendirikan PT. PAL dan PT. Krakatau Steel.
Merefleksikan dengan diri sendiri :
Saya ingin mencontoh sikap Soeharto yang sangat mencintai Indonesia dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Selain itu saya juga ingin menjadi seseorang yang tegas dalam  bertindak dan sabar. Namun saya tidak ingin mencontoh sikap Soeharto yang menjadi seseorang yang tidak baik saat akhir masa jabatannya.

NAMA            : ANI MUTHOHAROH
KELAS           : XI IPA 1
NO                  : 08


Tidak ada komentar:

Posting Komentar