LAPORAN BIOLOGI
KERJA ENZIM KATALASE
Oleh:
Nama :Ani
Muthoharoh
Kelas :
XII IPA 1
No :
08
SMA N 1 JETIS BANTUL
Add caption |
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Enzim merupakan suatu protein yang dapat mempercepat reaksi reaksi biologi
tanpa mengalami perubahan struktur kimia. Enzim katalase adalah salah satu
jenis enzim yang umum ditemui di dalam sel-sel makhluk hidup. Enzim katalase
berfungsi untuk merombak hydrogen peroksida yang bersifat racun yang merupakan
sisa atau hasil sampingan dari proses metabolisme. Enzim katalase ini bekerja
dengan merombak H2O2 menjadi substansi yang tidak
berbahaya, yaitu berupa air dan oksigen. Hydrogen peroksida merupakan bahan kimia organik yang
memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh. Senyawa peroksida harus
segera di uraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang
tidak berbahaya. Enzim katalase ini pada umumnya terdapat di dalam hati, karena
berdasarkan fungsinya, hati termasuk sebagai alat ekskresi, hati membantu
fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan
menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam
amino.
Berdasarkan beberapa alasan itulah penulis
melakukan penelitian menguji adanya enzim katalase yang berada didalam hati ayam,
jantung ayam dan pucuk daun melinjo.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Apa peranan enzim katalase?
2.
Apa faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase?
3.
Apakah ditumbuhan juga terdapat enzim katalase?
C. TUJUAN
1.
Mengetahui peranan enzim katalase.
2.
Mengetahui faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase.
3.
Mengetahui apakah didalam tumbuhan juga terdapat enzim katalase.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
DASAR TEORI
Enzim merupakan suatu protein yang dapat
mempercepat reaksi reaksi biologi tanpa mengalami perubahan struktur kimia. Enzim
katalase adalah salah satu jenis enzim yang umum ditemui di dalam sel-sel
makhluk hidup. Enzim katalase berfungsi untuk merombak hydrogen peroksida yang
bersifat racun yang merupakan sisa atau hasil sampingan dari proses
metabolisme. Enzim katalase ini bekerja dengan merombak H2O2 menjadi
substansi yang tidak berbahaya, yaitu berupa air dan oksigen. Hydrogen peroksida merupakan bahan
kimia organik yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam
tubuh. Senyawa peroksida harus segera di uraikan menjadi air
(H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah
sebagai berikut :
1. Suhu
Aktivitas enzim dipengaruhi oleh suhu. Enzim pada suhu 0°C tidak
aktif, akan tetapi juga tidak rusak. Jika suhu dinaikkan sampai batas optimum,
aktivitas enzim semakin meningkat. Jika suhu melebihi batas optimum, dapat
menyebabkan denaturasi protein yang berarti enzim telah rusak. Suhu optimum
untuk aktivitas enzim pada manusia dan hewan berdarah panas ± 37°C, sedangkan
pada hewan berdarah dingin ± 25°C.
2. Ph
Enzim mempunyai pH optimum yang dapat bersifat asam maupun basa.
Sebagian besar enzim pada manusia mempunyai pH optimum antara 6–8. Perubahan
pH dapat mempengaruhi efektivitas sisi aktif enzim dalam membentuk kompleks
enzim-substrat. Selain itu, perubahan pH dapat menyebabkan terjadinya proses
denaturasi sehingga menurunkan aktivitas enzim.
3. Konsentrasi enzim
Pada umumnya konsentrasi enzim berbanding lurus dengan
kecepatan reaksi. Hal ini berarti penambahan konsentrasi enzim mengakibatkan
kecepatan reaksi meningkat hingga dicapai kecepatan konstan. Kecepatan konstan
tercapai apabila semua substrat sudah terikat oleh enzim.
4. Inhibitor
Kerja enzim dapat dihambat, baik bersifat sementara maupun tetap oleh inhibitor
berupa zat kimia tertentu. Pada
konsentrasi substrat yang rendah akan terlihat dampak inhibitor terhadap laju
reaksi.
Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat ekskresi. Hal ini
dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan
senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi.Lobus hati terbentuk dari sel parenkimal dan sel non-parenkimal. Sel parenkimal pada hati disebut hepatosit, menempati sekitar 80% volume hati dan melakukan berbagai fungsi utama hati. 40% sel hati terdapat pada
lobus sinusoidal. Hepatosit merupakan sel endodermal yang terstimulasi oleh jaringan mesenkimal secara terus-menerus pada saat embrio hingga berkembang menjadi sel parenkimal. Selama masa tersebut, terjadi
peningkatan transkripsi RNA albumin sebagai stimulan proliferasi dan diferensiasi sel endodermal menjadi
hepatosit.
Jantung adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh
darah oleh kontraksi
berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung.
Jantung adalah salah satu organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah.
Daun melinjo yang bisa
membuat kadar asam urat melonjak dan belakang kepala terasa berat itu punya
kandungan antioksidan yang tinggi. Biji melinjo yang bisa membuat kadar asam urat melonjak
dan belakang kepala terasa berat itu punya kandungan antioksidan yang tinggi. Meski demikian, efek
antioksidan melinjo juga bisa diperoleh dengan memakan bijinya langsung tanpa
proses isolasi yang berbelit. Selain itu manfaat daun
melinjo yang bisa mengusir radikal bebas, pemicu kanker dan mempercepat penuaan.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. WAKTU PENELITIAN
Waktu :
pukul 07.00 – 08.30 WIB
Hari, tanggal : kamis, 28 agustus 2014
Tempat :
laboratorium SMA N 1 Jetis
B. VARIABEL PENELITIAN
Variabel bebas : NaOH , suhu
Variabel terikat : banyak gelembung, percikan api
C. ALAT DAN BAHAN
1. ALAT
·
Lidi
·
Spritus
·
Kater
·
Pinset
·
Cawan Petridis
2. BAHAN
·
Hati ayam
·
H2O2
·
NaOH
·
Pucuk daun
·
Jantung ayam
D. CARA KERJA
1. Percobaan I (hati dan H2O2)
·
Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
·
Memotong hati berbentuk dadu (1x1cm).
·
Memasukan potongan hati tersebut kedalam tabung reaksi.
·
Memasukan 5-7 tetes H2O2 dalam tabung reaksi.
·
Kemudian menutup tabung reaksi menggunakan tangan.
·
Membakar lidi menggunakan spiritus sampai berbentuk
bara.
·
Memasukan lidi yang berubah menjadi bara kedalam tabung
reaksi.
·
Mengamati bara api tersebut dan mencatat hasilnya.
2. Percoban II (hati rebus dan H2O2)
·
Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
·
Memotong hati berbentuk dadu (1x1cm).
·
Memasukan potongan hati tersebut kedalam tabung reaksi.
·
Merebus hati sampai mendidih atau sampai matang.
·
Memasukan 5-7 tetes H2O2 dalam tabung reaksi.
·
Kemudian menutup tabung reaksi menggunakan tangan.
·
Membakar lidi menggunakan spiritus sampai berbentuk
bara.
·
Memasukan lidi yang berubah menjadi bara kedalam tabung
reaksi.
·
Mengamati bara api tersebut dan mencatat hasilnya.
3. Percobaan III (hati, NaOH DAN H2O2)
·
Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
·
Memotong hati berbentuk dadu (1x1cm).
·
Memasukan potongan hati tersebut kedalam tabung reaksi.
·
Menetesi dengan NaOH, tunggu beberapa saat.
·
Memasukan 5-7 tetes H2O2 dalam tabung reaksi.
·
Kemudian menutup tabung reaksi menggunakan tangan.
·
Membakar lidi menggunakan spiritus sampai berbentuk
bara.
·
Memasukan lidi yang berubah menjadi bara kedalam tabung
reaksi.
·
Mengamati bara api tersebut dan mencatat hasilnya.
4. Percobaan VI (jantung dan H2O2)
·
Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
·
Memotong jantung berbentuk dadu (1x1cm).
·
Memasukan potongan jantung tersebut kedalam
tabung reaksi.
·
Memasukan 5-7 tetes H2O2 dalam tabung reaksi.
·
Kemudian menutup tabung reaksi menggunakan tangan.
·
Membakar lidi menggunakan spiritus sampai berbentuk
bara.
·
Memasukan lidi yang berubah menjadi bara kedalam tabung
reaksi.
·
Mengamati bara api tersebut dan mencatat hasilnya.
5. Percobaan V (pucuk daun dan H2O2)
·
Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
·
Memotong pucuk daun berbentuk dadu (1x1cm).
·
Memasukan potongan pucuk daun tersebut kedalam
tabung reaksi.
·
Memasukan 5-7 tetes H2O2 dalam tabung reaksi.
·
Kemudian menutup tabung reaksi menggunakan tangan.
·
Membakar lidi menggunakan spiritus sampai berbentuk
bara.
·
Memasukan lidi yang berubah menjadi bara kedalam tabung
reaksi.
·
Mengamati bara api tersebut dan mencatat hasilnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PERCOBAAN
no
|
Perlakuan
|
Banyak gelembung
|
Nyala api
|
||||||
+++
|
++
|
+
|
-
|
+++
|
++
|
+
|
-
|
||
1.
|
Hati + H2O2
|
||||||||
2.
|
Hati rebus + H2O2
|
||||||||
3.
|
Hati + NaOH + H2O2
|
||||||||
4.
|
Jantung + H2O2
|
||||||||
5.
|
Pucuk + H2O2
|
Ket :
+++ :
banyak sekali
++ :
banyak
+ :
sedikit
-
:
tidak ada
Pertanyaan :
1. Enzim katalase paling banyak dimana?
2. Perlakuan mana yang paling banya busa +
nyala api? Mengapa?
3. Factor apa sajakah yang mempengaruhi kerja
enzim katalase?
Jawaban :
1. Dihati, karena enzim katalase paling banyak
diproduksi dihati/
2. Hati +H2O2, karena di hati enzim
menguraikan H2O2. Dan hati dalam keadaan Ph seimbang dan suhu yang tepat
sehingga kerja enzim katalase dapat maksimal.
3. Suhu dan Ph, ketika nilai pH menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah, maka
struktur dasar enzim dapat mengalami perubahan. Sehingga sisi aktif enzim tidak
dapat mengikat substrat dengan benar, sehingga aktivitas enzim menjadi sangat
terpengaruhi. Dan pada
suhu yang tinggi enzim akan rusak atau mati.
B. PEMBAHASAN
1. Percobaan I
Pada percobaan pertama dimana hati dicampur dengan
H2O2, gelembung yang dihasilkan banyak sekali, sehingga api yang dihasilkan juga
menyala dengan besar. Hal tersebut dikarenakan didalam tabung reaksi terdapat
oksigen yang menandakan bahwaenzim katalase bereaksi dengan H2O2. Jadi enzim
katalase paling banyak diproduksi di hati.
2. Percobaan II
Pada percobaan kedua dimana hati yang telah direbus
dicampur dengan H2O2, gelembung yang dihasilkan tidak ada atau tidak Nampak,
sehingga bara api yang dimasukkan pun tidak menyala. Hal tersebut dikarenakan
didalam tabung reaksi tidak terdapat oksigen yang menandakan bahwa reaksi tidak
terjadi. Karena pada suhu yang tinggi sel sel hati akan rusak sehingga tidak
dapat menghasilkan enzim katalase. Jadi enzim katalase tidak bereaksi pada suhu
tinggi.
3. Percobaan III
Pada percobaan ketiga dimana hati ditambah NaOH dan
H2O2, gelembung yang dihasilkan tidak ada atau tidak muncul, sehingga bara api
yang dimasukkan pun tidak menyala. Hal tersebut dikarenakan terdapat pH basa
yang menyebabkan kerja enzim katalase terhambat. Jadi Ph menghambat kerja enzim
katalase.
4. Percobaan IV
Pada percobaan ke empat dimana jantung dicampur H2O2,
gelembung yang dihasilkan berjumlah sedikit, sehingga bara api pun menyala
kecil. Hal tersebut menandakan bahwa enzim katalase bereaksi dengan H2O2. Jadi
enzim katalase juga terdapat didalam organ jantung tetapi jumlahnya tidak
sebanyak yang berada di organ hati.
5. Percobaan V
Pada percobaan ke lima dimana pucuk daun melinjo
dicampur dengan H2O2, gelembung yang dihasilkan banyak, tetapi bara api yang
dimasukkan tidak menyala. Hal tersebut berarti gelembung yang dihasilkan bukan
oksigen, karena api tidak menyala. Jadi pada pucuk daun melinjo tidak terdapat
enzim katalase.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Peranan enzim katalase adalah untuk
menguraikan racun berupa H2O2 (hydrogen peroksida) menjadi H2O (air) dan O2
(oksigen).
2. Factor yang mempengaruhi enzim katalase
adalah suhu dan ph. Pada suhu tinggi enzim katalase tidak akan bekerja dan pada
ph yang rendah atau tinggi enzim katalase tidak akan bekerja.
3. Enzim katalase tidak terdapat pada tumbuhan
B. SARAN
1.
Memerlukan ketelitian dalam melakukan penelitian tersebut.
2.
Memerlukan pemahaman terhadap materi yang berkaitan dengan
penelitian sebelum memulai melakukan penelitian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar