Oleh
Nama :
Ani Muthoharoh
Kelas :
XII IPA 1
No :
08
SMA NEGERI 1 JETIS BANTUL
2014/2015
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap makhuk
hidup memiliki beberapa ciri atau sifat dasar. Salah satu yang utamaadalah
makhluk hidup perlu makanan dan mengeluarkan zat sisa. Apabila kita cermati,
sifatdasar tersebut mengarahkan kita kepada suatu mekanisme yang terjadi di
dalam tubuh makhluk hidup yang disebut dengan metabolisme. Dalam proses metabolisme terjadi berbagai
reaksi kimia baik untuk menyusunmaupun menguraikan senyawa tertentu. Proses
penyusunan tersebut disebut anabolisme,sedangkan proses penguraiannya disebut
katabolisme. Salah satu contoh proses metabolisme (anabolisme) yang sering kita
dengar adalah proses fotosintesis. Proses tersebut terjadi pada tumbuhan
berklorofil, tepatnya pada jaringan tiang ataupalisade dan bunga karang pada
mesofil daun.
Pada proses
fotosintesis ini akan dihasilkan dua senyawa yaitu glukosa dan oksigen.
CO2 + H2O
energi cahaya C6H12O6
+O2 + H2O
Untuk mengetahui fotosintesis menghasilkan O2, maka dilakukan
percobaan Ingenhouzs dengan memberikan perlakuan yang berbeda – beda pada
terkait suhu, intesintas, cahaya, dan NaHCO3
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja hasil dari fotosintesis?
2. Apa saja factor yang mempengaruhi
fotosintesis?
C. TUJUAN
1. Mengetahui hasil fotosintesis.
2. Mengetahui factor yang mempengaruhi
fotosintesis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KAJIAN TEORI
1. Fotosintesis
Fotosintesis
merupakan proses pembuatan makanan yang terjadi pada tumbuhan hijau dengan bantuan
sinar matahari dan enzim-enzim. Proses fotoseintesis ialah proses dimana tumbuhan menyerap karbondioksida dan air untuk
menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Tumbuhan
menyerap cahaya karena mempunyai pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat
dalam organel yang disebut kloroplast. klorofil
menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter
perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang
transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis.
6H2O + 6CO2
+ cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2
Glukosa dapat digunakan
untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat pula digunakan
sebagai bahan bakar. Proses ini
berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi
baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler adalah kebalikan dengan persamaan di atas. Pada respirasi, gula (glukosa) dan
senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbondioksida, air, dan energi kimia.
Proses atau Reaksi
fotosintesis ada dua
·
Reaksi terang
Berlangsung di dalam membran tilakoid di grana. Grana
adalah struktur bentukan membran tilakoid yang terbentuk dalam stroma, yaitu
salah satu ruangan dalam kloroplas. Di dalam grana terdapat klorofil, yaitu pigmen yang berperan dalam
fotosintesis. Reaksi terang di sebut juga fotolisis karena proses penyerapan
energi cahaya dan penguraian molekul air menjadi oksigen dan hidrogen.
Berlangsung di dalam stroma. Reaksi yang membentuk
gula dari bahan dasar CO2 yang diperoleh dari udara dan energi
yang diperoleh dari reaksi terang.
Tidak membutuhkan cahaya matahari, tetapi tidak dapat berlangsung jika
belum terjadi siklus terang karena energi yang dipakai berasal dari reaksi
terang.
2.
Cahaya
Bagi manusia dan hewan
cahaya matahari berfungsi sebagai penerang. Sedangkan bagi tumbuhan dan
organisme berklorofil, cahaya matahari dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku
dalam proses fotosintesis. Dalam proses ini energi cahaya diperlukan untuk
berlangsungnya penyatuan CO₂ dan air untuk
membentuk karbohidrat.
3.
Hydrilla
Hydrilla (Esthwaite rumput
air atauHydrilla) adalah genus tanaman air, biasanya hanya satu spesies, Hydrilla verticillata, meskipun
beberapa ahli botani membaginya dalam beberapa spesies. Hydrilla dapat tumbuh dalam berbagai kondisi,
termasuk cahaya rendah, atau masih mengalir air, dangkal atau mendalam. Hydrilla adalah tanaman produktif dalam air yang dapat tumbuh
dengan cepat dan dapat berkembang dalam air dari beberapa sentimeter sampai 20
meter. Daun kecil (1 / 2 - 3 / 4 inci) berbentuk segitiga-lancip yang berada di
ulir dari 4-8 daun di sepanjang batang dengan lebar masing-masing daun 5-20 mm
dan panjang lebar 0,7-2 mm. Tidak seperti tanaman air asli, daun Hydrilla
memiliki tepi bergerigi atau duri kecil menonjol dan seperti gundukan di
sepanjang pelepah di bagian bawah. Hydrilla biasanya hijau, tapi karena
berada di bawah sinar matahari menjadi kuning atau coklat. Batang bercabang
banyak dekat permukaan dan tumbuh secara horisontal, membentuk tikar padat
vegetasi. Umbi kecil ada di dasar akar tanaman. Pelepah daun Hydrilla
sering kemerahan jika segar. Tanaman air ini termasuk monoecious, yaitu bunga jantan dan betina diproduksi secara terpisah di
sebuah tanaman tunggal. Bunga-bunga kecil dengan tiga sepal dan tiga kelopak,
panjang kelopak 3-5 mm, transparan dengan garis-garis merah. Tetapi ada pula
yang termasuk dioecious, yaitu tumbuhan yang terdiri dari hanya tumbuhan androecious
(bunga hanya mempunyai stamen atau benang sari saja, dan disebut bunga jantan)
dan Ginoecious (bunga hanya mempunyai karpel atau putik saja dan disebut bunga
betina).
4.
Factor factor penentu laju proses fotosintesis
·
Intensitas cahaya
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya. Semakin rendah intensitas cahaya, semakin rendah laju fotosintesis karena energi yang diserap tidak mencukupi untuk fotosintesis.
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya. Semakin rendah intensitas cahaya, semakin rendah laju fotosintesis karena energi yang diserap tidak mencukupi untuk fotosintesis.
·
Konsentrasi karbon
dioksida
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapat digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapat digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
·
Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
·
Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
·
Kadar fotosintat (hasil
fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
·
Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.
5.
NaHCO3
Natrium
bikarbonat adalah senyawa kimia
dengan rumus NaHCO3. Dalam penyebutannya kerap disingkat menjadi
bicnat. Senyawa ini termasuk kelompok garam dan
telah digunakan sejak lama. Senyawa
ini disebut juga baking soda (soda kue), Sodium bikarbonat, natrium
hidrogen karbonat, dan lain-lain. Senyawa ini merupakan kristal
yang sering terdapat dalam bentuk serbuk. Natrium bikarbonat larut
dalam air.
Senyawa ini digunakan dalam roti atau kue karena bereaksi dengan bahan lain membentuk gas karbon dioksida,
yang menyebabkan roti "mengembang".
BAB III
METODE PENELITIAN
A. WAKTU PENELITIAN
Waktu :
10.00 – 11.15 WIB
Hari, tanggal : jumat, 5 september 2014
Tempat :
laboratorium biologi SMA N 1 jetis
B. VARIABEL PENELITIAN
Variable bebas : air es, NaHCO3, tempat gelap, tempat terang
Variable terikat : banyak gelembung
C. ALAT DAN BAHAN
1. ALAT
·
Gelas ukur
·
Corong
·
Tabung reaksi
·
Kawat pengait
·
Thermometer
·
Ember
·
Sendok
·
Stopwatch
2. BAHAN
·
Hydrilla
·
NaHCO3
·
Air
·
Es batu
D. CARA KERJA
Ø Percobaan pertama (ditempat gelap) :
·
Menyiapkan alat dan bahan
·
Menyusun atau mengeset peralatan yang digunakan.
·
Memotong hydrilla 5-7 cm
·
Memasukan hydrilla kedalam corong
·
Memasukan seluruh konstruksi kedalam air
·
Meletakkan kontruksi di tempat yang gelap
·
Mengamati dan mencatat hasil
Ø Percobaan kedua (tempat terang)
·
Menyiapkan alat dan bahan
·
Menyusun atau mengeset peralatan yang digunakan
·
Memotong hydrilla 5-7 cm
·
Memasukan hydrilla kedalam corong
·
Memasukan seluruh konstruksi kedalam air
·
Meletakkan kontruksi di tempat yang terang
·
Mengamati dan mencatat hasil
Ø Percobaan ketiga (ditempat terang + NaHCO3)
·
Menyiapkan alat dan bahan
·
Menyusun atau mengeset peralatan yang digunakan.
·
Memotong hydrilla 5-7 cm
·
Memasukan hydrilla kedalam corong
·
Memasukan seluruh konstruksi kedalam air
·
Memasukan larutan NaHCO3 kedalam konstruksi, sampai
larut
·
Meletakkan kontruksi di tempat yang terang
·
Mengamati dan mencatat hasil
Ø Percobaan keempat (ditempat terang + es
batu)
·
Menyiapkan alat dan bahan
·
Menyusun atau mengeset peralatan yang digunakan.
·
Memotong hydrilla 5-7 cm
·
Memasukan hydrilla kedalam corong
·
Memasukan seluruh konstruksi kedalam air
·
Memasukkan es batu kedalam konstruksi sampai suhu 10ْ C
·
Meletakkan kontruksi di tempat yang terang
·
Mengamati dan mencatat hasil
BAB IV
PEMBAHASAN
A. HASIL
NO
|
perlakuan
|
Banyak gelembung
|
|||
5 mnt ke 1
|
5mnt ke 2
|
5 mnt ke 3
|
Rata rata
|
||
1.
|
Tempat gelap
|
0
|
0
|
0
|
0
|
2.
|
Tempat terang
|
230
|
290
|
300
|
240
|
3.
|
Terang + NaHCO3
|
710
|
755
|
800
|
755
|
4.
|
Terang + es batu
|
0
|
1
|
3
|
1,33
|
Pertanyaan diskusi :
1. Perlakuan nomer mana yang mengeluarkan
gelembung?
2. Perlakuan nomer mana yang tidak
menghasilkan gelembung?
3. Perlakuan nomer mana yang gelembungnya
banyak?
4. Gelembung yang dihasilkan gas apa?
Bagaimana mengujinya?
5. Apakah pengaruh penambahan NaHCO3? Jelaskan
dan tulis reaksi kimianya!
Pembahasan pertanyaan :
1. Perlakuan nomer 2, 3, dan 4. Hal tersebut
membuktikan bahwa perlakuan nomer 2, 3, 4 fotosintesisnya berlangsung.
2. Perlakuan nomer 1, karena tidak ada sumber
cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis.
3. Perlakuan nomer 3. Karena pada perlakuan
nomer 3 ditambah larutan NaHCO3 yang jika dalam air akan berreaksi dan
menghasilkan CO2.
4. O2, cara mengujinya dengan menunggu air
dalam tabung reaksi sampai habis, kemudian tabung reaksi ditutup rapat dan
menyiapkan bara api. Saat tutup dilepas, segera masukkan bara. Jika gas memang
O2 maka bara api akan menyala.
5. Penambahan NaHCO3 dapat mempercepat laju
proses fotosintesis karena NaHCO3 jika berreaksi dengan air akan menghasilkan
CO2. Dan CO2 yang dihasilkan akan menambah jumlah CO2 didalam air.
Reaksi :
NaHCO3 + H20 à NaOH + CO2 + H2O
B. PEMBAHASAN
1. Perlakuan pertama (ditempat gelap)
Pada perlakuan ini, hydrilla yang telah dipasang dalam
konstruksi ditempatkan ditempat yang gelap. Dan hasilnya adalah pada 5 menit
pertama, 5 menit kedua, dan 5 menit ketiga tidak ada gelembung yang keluar. Hal
tersebut menandakan bahwa tidak ada fotosintesis yang berlangsung. Jadi proses
fotosintesis tidak dapat berlangsung ditempat yang gelap.
2. Perlakuan kedua (tempat terang)
Pada perlakuan ini, hydrilla yang telah dipasang dalam
konstruksi ditempatkan ditempat yang terkena sinar matahari. Dan hasilnya, pada
5 menit pertama dihasilkan sebanyak 230 gelembung. Pada 5 menit kedua
dihasilkan 290 gelembung dan pada 5 menit ketiga dihasilkan 300 gelembung. Hal
tersebut menandakan proses fotosintesis berlangsung pada tanaman yang
ditempatkan di tempat yang terang. Jadi proses fotosintesis memerlukan cahaya
matahari.
3. Perlakuan
ketiga (tempat terang + NaHCO3)
Pada perlakuan ini, hydrilla yang telah dipasang dalam
konstruksi dicampur dengan larutan NaHCO3 kemudian ditempatkan ditempat yang
terkena sinar matahari. Dan hasilnya, pada 5 menit pertama dihasilkan sebanyak
710 gelembung. Pada 5 menit kedua dihasilkan 755 gelembung dan pada 5 menit
ketiga dihasilkan 800 gelembung. Hal tersebut dapat terjadi karena larutan
NaHCO3 yang dilarutkan dalam air akan menghasilkan CO2 dan menambah kadar CO2
didalam air. Jadi larutan NaHCO3 mempercepat laju proses fotosintesis.
4. Perlakuan keempat (tempat terang + es batu)
Pada perlakuan ini, hydrilla yang telah dipasang dalam
konstruksi ditambahkan es batu sampai suhunya 10 derajat Celsius kemudian
ditempatkan ditempat yang terkena sinar matahari. Dan hasilnya, pada 5 menit
pertama dihasilkan sebanyak 0 gelembung. Pada 5 menit kedua dihasilkan 1
gelembung dan pada 5 menit ketiga dihasilkan 3 gelembung. Hal tersebut terjadi
karena suhu air terlalu rendah sehingga menyebabkan enzim yang bekerja dalam
fotosintesis kerjanya menjadi menurun. Jadi suhu mempengaruhi laju proses
fotosintesis.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Hasil dari fotosintesis adalah glukosa dan
oksigen. Glukosa disimpan di dalam daun, batang maupun akar. Sedangkan oksigen
akan dihembuskan keluar. Oksigen dapat dilihat dari gelembung gelembung yang
keluar dalam air.
2. Factor yang mempengaruhi laju fotosintesis
adalah cahaya, suhu dan kadar CO2. Semakin banyak cahaya maka semakin cepat
laju fotosintesisnya. Semakin rendah suhu maka laju fotosintesisnya juga akan
semakin rendah. Dan penambahan larutan NaHCO3 akan menambah jumlah CO2 dalam
air sehingga semakin banyak CO2 maka semakin cepat pula laju proses
fotosintesis.
B. SARAN
1. Dalam melakukan
penelitian harus cermat, usahakan saat pada perlakuan di tempat gelap harus
dipastikan tidak ada cahaya.
DAFTAR PUSTAKA
D.A Pratiwi, Dkk.2012. Biologi Untuk SMA/MA Kelas
XII. Jakarta : erlangga
thank you... :) :)
BalasHapus