anda pembaca ke....

berita favorit

Sabtu, 03 Januari 2015

Resensi Novel Hafalan Shalat Delisa



Resensi  Novel Hafalan Shalat Delisa
1.       Identitas buku
Judul                                     : Hafalan Shalat Delisa
Pengarang                          : Tere Liye
Kota terbit                          : Jakarta
Penerbit                              : Republika
Tahun terbit                       : 2011, cetakan ke-12
Jumlah halaman               : VI + 270 halaman


2.       Sinopsis
Novel ini menceritakan tentang kehidupan seorang anak perempuan yang berumur enam tahun bernama Delisa. Delisa tinggal di Lhok Nga bersama Ummi Salamah dan empat saudarinya, Kak Fatimah yang baik, Kak Zahra yang pendiam, Kak Aisyah yang jail. Sementara Abi Usman bekerja di luar negeri dan hanya pulang setelah beberapa bulan.
Delisa mendapat tugas dari Ibu Guru Nur untuk menghafal bacaan shalat. Setiap hari Delisa menghafal bacaan tersebut. Dan jika delisa sudah hafal Ummi akan memberinya hadiah kalung emas berliontin D untuk delisa yang telah ia beli di Toko Koh Acan dengan separuh harga. Dan Abi juga  akan membelikan delisa sepeda setelah Abi pulang dari bekerja.
Pagi itu, 24 desember 2004. Delisa semangat untuk menyetor hafalan shalatnya kepada Ibu Guru Nur. Setelah menunggu akhirnya sekarang giliran Delisa untuk menyetor hafalannya. Ketika Delisa maju menyetor kepada Ibu Guru Nur gempa bumi berkekuatan 8,9 SR menguncang Bumi Aceh, namun Delisa tetap menghafalkannya didepan Ibu Guru Nur. Namun ketika Delisa ingin sujud air tsunami menghanyutkan Delisa dan semua benda yang ada di dalam kelas. Semuanya panik.
Setelah kejadian itu Delisa kehilangan ummi dan kakak-kakaknya. Berhari-hari Delisa tersangkut disemak belukar. Berhari-hari pula Delisa kelaparan. Dan akhirnya Delisa ditemukan oleh Prajurit Smith. Setelah menolong Delisa, Prajurit Smith menjadi mualaf dan berganti nama menjadi Prajurit Salam. Delisa dirawat dirumahsakit di Kapal Induk Jhon F Kennedy. Beberapa hari Delisa tak sadarkan diri. Keadaannya tidak kunjung membaik. Setelah Delisa sadar ia harus menerima kenyataan bahwa kakinya harus diamputasi dan Delisa menerima tanpa mengeluh. Sampai akhirnya Delisa dipertemukan oleh Abinya. Abi tidak menyangka bahwa delisaakan lebih kuat menerima keadaan, menerima takdir yang telah digariskan Allah SWT.
Beberapa bulan setelah kejadian tsunami yang melanda Lhok Nga, Delisa sudah bisa menerima keadaan itu. Ia memulai kembali kehidupan dari awal bersama abinya. Hidup di barak pengungsian yang didirikan sukarelawan lokal maupun asing. Beberapa bulan kemudian, Delisa mulai masuk sekolah kembali. Sekolah yang dibuka oleh tenaga sukarelawan. Delisa ingin menghafal bacaan sholatnya. Akan tetapi susah, tampak lebih rumit dari sebelumnya. Delisa benar-benar lupa, tidak bisa mengingatnya. Lupa juga akan kalung berliontin D untuk Delisa, lupa akan sepeda yang di janjikan Abi. Delisa hanya ingin menghafal bacaan sholatnya.

Akhir dari novel ini, Delisa mendapatkan kembali hafalan sholatnya. Sebelumnya malam itu Delisa bermimpi bertemu dengan umminya, yang menunjukkan kalung itu dan permintaan untuk menyelesaikan tugas menghafal bacaan sholatnya. Kekuatan itu telah membawa Delisa pada kemudahan menghafalnya. Delisa mampu melakukan Sholat Asharnya dengan sempurna untuk pertama kalinya, tanpa ada yang terlupa dan terbalik. Hafalan sholat karena Allah, bukan karena sebatang coklat, sebuah kalung, ataupun sepeda. Suatu ketika, Delisa sedang mencuci tangan di tepian sungai, Delisa melihat ada pantulan cahaya matahari sore dari sebuah benda, cahaya itu menarik perhatian Delisa untuk mendekat. Delisa menemukan kalung D untuk Delisa dalam genggaman tangan manusia yang sudah tinggal tulang. Tangan manusia yang sudah tinggal tulang itu tidak lain adalah milik Ummi Delisa. Delisa sangat terkejut.

3.       Jenis buku : fiksi

4.       Kepengarangan

Tere Liye lahir dan tumbuh dewasa di pedalaman Sumatera. Ia lahir pada tanggal 21 mei 1979.Tere Liye tumbuh di Sumatera Pedalaman. Ia berasal dari keluarga sederhana yang orang tuanya berprofesi sebagai petani biasa. Anak ke enam dari tujuh bersaudara ini sampai saat ini telah menghasilkan 14 karya. Bahkan beberapa di antaranya telah di angkat ke layar lebar. Berdasarkan email yang di jadikan sarana komunikasi dengan para penggemarnya yaitu darwisdarwis@yahoo.com. Bisa di simpulkan sederhana bahwa namanya adalah Darwis.
Tere Liye meyelesaikan masa pendidikan dasar sampai SMP di SDN2 dan SMN 2 Kikim Timur, Sumatera Selatan. Kemudian melanjutkan ke SMUN 9 bandar lampung. Setelah selesai di Bandar lampung, ia meneruskan ke Universitas Indonesia dengan mengambil fakultas Ekonomi. Tere liye telah menghasilkan banyak karya-karya yang terkenal diantaranya Bidadari-Bidadari Surga, Moga Bunda Disayang Alloh, Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin dan masih banyak lagi.
Tere-liye tidak seperti penulis lain yang biasanya memasang foto, contact person, profil lengkap pada setiap bukunya. Tere-liye ingin menyebarkan pemahaman bahwa HIDUP INI SEDERHANA melalui tulisannya.Bekerja keras, namun selalu merasa cukup, mencintai berbuat baik dan berbagi, senantiasa bersyukur dan berterima-kasih. maka Tere-Liye percaya, sejatinya kita sudah menggenggam kebahagiaan hidup ini.

5.      Penilaian

Kelebihan :
·         Novel ini disajikan dengan gaya bahasa yang sederhana namun sangat menyentuh.
·         Novel disajikan dengan bahasa yang mudan dipahami.
·         Novel disajikan dengan latar belakang kejadian nyata, yang memungkinkan pembaca untuk berimajinasi lebih tinggi dan dapat merasakannya.
·         Terdapat bait-bait doa atau puisi untuk menguatkan/menjelaskan keadaan yang sedang terjadi.
·         Mengandung amanat amanat dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Misalnya : delisa yangkuat dalam menghadapi semua cobaan.
·         Mengajarkan kegigihan, kekuatan dan kesabaran.

Kekurangan :
·         Masih terdapat kata-kata yang kurang dimengerti oleh semua kalangan. Misalnya : tahyib, meunasah, dll.
·         Masih terdapat kata-kata yang salah ketik.

6.       Kesimpulan

Novel hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye ini wajib dibaca oleh semua kalangan karena terdapat banyak amanat yang terkandung dalam novel ini. Dan novel Hafalan Shalat Delisa ini dapat dijadikan sebagai inpirasi dalam menjalankan kehidupan karena mengajarkan tentang kesabaran dalam menghadapi cobaan, kegigihan dan kekuatan untuk mencapai sesuatu.


Nama : Ani Muthoharoh
Kelas  : XI IPA 1
No       : 08

Tidak ada komentar:

Posting Komentar