anda pembaca ke....

berita favorit

Sabtu, 03 Januari 2015

LAPORAN PENELITIAN CARA TANAM SKY PLANTER



LAPORAN PENELITIAN

CARA TANAM SKY PLANTER





Di susun oleh:
Nama                    : Fadhilah najibah
Kelas                     : XII IPA 1
No.absen            : 17



SMA NEGERI 1 JETIS
2014/2015


KATA PENGANTAR


Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayahNya, sehingga penelitian ini dapat penulis selesaikan. Walaupun hasilnya masih jauh dari sempurna, namun sebagai awal pembelajaran sehingga bermanfaat bagi penelitian selanjutnya.
Terima kasih penulis ucapkan kepada
  1. Kepala sekolah SMA N 1 Jetis, Bapak Drs. Herman Priyana yang senantiasa mendukung terlaksananya penelitian ini
  2. Dra. Yati Utami P, M.Pd selaku guru biologi dan pembimbing penelitian ini, yang telah banyak memberikan arahan, nasihat dan ilmunya, sehingga penelitian ini dapat terselesaikan
  3. Orang tua yang selalu membantu, mendukung dan memfasilitasi selama penelitian ini berlangsung
  4. Teman-teman XII Ipa 1 yang telah membantu dan mendukung penelitian ini.
Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Namun demikian, penelitian ini masih perlu perbaikan. Untuk itu, saran dan kritik yang membangun penulis harapkan dari pembaca, sehingga dapat menghasilkan penelitian yang lebih baik lagi untuk kedepannya.



Bantul, Desember 2014


Penulis




DAFTAR ISI






BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang


Banyak orang yang ingin memiliki kebun atau taman sendiri. Tapi ada beberapa kendala, salah satunya adalah tidak adanya lahan. Tidak adanya lahan disebabkan karena beberapa faktor diantaranya, beralihfungsinya lahan perkebunan menjadi pemukiman dan perkotaan. 
            Padahal kesadaran akan pentingnya kebun atau taman telah disadari oleh masyarakat.  Hal ini mendorong para ilmuan menciptakan cara tanam baru, yang tidak memerlukan lahan yang luas.  
            Beberapa cara tanam yang telah dikembang- kan antara lain,  hidroponik, aeroponik,  vertikultur dan sky planter. Sky planter  merupakan cara tanam baru yang mengadaptasi dari pot dan tanaman gantung. Cara tanam ini menggunakan pot yang diletakkan terbalik dan digantung. Sehingga cara tanam ini tidak memerlukan lahan yang luas.
            Cara tanam ini telah dikembangkan dibeberapa negara  maju, tetapi sangat tidak umum diindonesia. Kedua hal inilah yang mendorong peneliti melakukan penelitian ini. Pada penelitian ini peneliti menggunakan tanaman kacang panjang, karena tanaman ini dapat tumbuh merambat.


B.  Rumusan Masalah


1.    Apakah pengaruh cara tanam sky planter  terhadap pertumbuhan tanaman kacang  panjang ?
2.  Manakah yang lebih sesuai untuk menanam kacang panjang cara tanam biasa atau       cara tanam sky planter ?
3.   Apakah cara tanam sky planter dapat digunakan untuk menanam tanaman dirumah?

C.  Tujuan


1.    Untuk mengetahui pengaruh cara tanam sky planter terhadap pertumbuhan tanaman kacang panjang.
2.    Untuk mengetahui cara tanam yang sesuai untuk menanam kacang panjang.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.  Dasar Teori


            Sky planter merupakan sistem tanam cerdas yang mudah untuk dilakukan. Cara tanam ini bisa digunakan hamper dimana saja. Cara tanam ini ditemukan oleeh Boskke. Boskke adalah lembaga yang bertugas untuk melakukan evolusi dalam berkebun, misalnya pada alat-alatnya.
            Keuntungan dari cara tanam ini adalah bisa mengurangi penguapan vertical, dapat menampung air selama 2 minggu sehingga dapat memberikan nutrisi yang cukup bagi tanaman. Cara tanam ini diharapkan bisa menjaga lingkungan.
            Dalam lebih dari satu decade, setengah lebih dari populasi manusia akan tinggal di perkotaan yang padat penduduk. Dengan inovasi sky planter ini diharapkan bisa meningkatkan kehidupan kota dengan terus menanam.
            Dengan cara tanam sky planter kita juga bisa mempercantik rumah dan bangunan, kita bisa memiliki kebun atau taman sendiri dan yang pasti punya rumah yang sehat karena memiliki banyak tanaman di rumah.
            kacang panjang adalah tanaman semusim (annual) yang bersifat merambat dan setengah membelit. Kacang panjang merupakan tanaman sayuran yang banyak dimanfaatkan buahnya oleh para ibu rumah tangga maupun industry. Kacang panjang merupakan salah satu komoditas sayuran penting,karena produk ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
            Tanaman kacang panjang mempunyai dua tipe pertumbuhan yaitu.
1.    Tipe membelit atau merambat
2.    Tipe tegak
Tanaman kacang panjang memiliki syarat untuk bisa tumbuh sebagai berikut.
a.    Tanah
Kacang panjang dapat tumbuh dengan baik ditanam di dataran tinggi, yaitu sekitar 1.500-2000 m di atas permukaan laut. Jenis tanah yang cocok adalah regosol karena mempunyai tanah drainase yang baik. tanah regosol hanya terdapat di daerah pegununga yang mempunyai iklim sedang dengan curah hujan di atas 150 mm/tahun. tanah regosol biasanya berwarna kelabu, cokelat, dan kuning. bertekstur pasir sampai berbutir tunggal dan permeable. Derajat keasaman (pH) yang optimal untuk pertumbuhan kacang panjang adalah 5,5-6

b.    Iklim
·         Suhu
suhu udara yang paling baik untuk pertumbuhan kacang panjang adalah 20-250C. Pada suhu kurang dari 200C tanaman ini tidak dapat melakukan proses fotosintesis dengan baik, akibatnya pertumbuhan tanaman menjadi terhambat.
·         Curah hujan
Kcang panjang dapat tumbuh dengan baik pada daerah dengan curah hujan 1500-2000 mm per tahun. Tanaman ini paling baik ditanam pada akhir musim kemarau (menjelang musin hujan) atau akhir musim hujan (menjelang musim kemarau). Pada saat peralihan, air hujan tidak begitu banyak sehingga sangat cocok untuk fase pertumbuhan awal kacang panjang.
·         Cahaya
Cahaya matahari diperlukan untuk proses fotosintesis. Umumnya kacang panjang membutuhkan cahaya matahari yang banyak.
·         Kelembapan udara
Kelembapan udara yang diperlukan kacang panjang sekitar 45-50%. Kelembapan ini agak sulit diukur, tetapi dapat diperkirakan dari tingkat kesuburannya.
            Tanaman kacang panjang termasuk tanaman semak, dengan tinggi kurang lebih 2,5 m. Batang tanaman ini tegak, silindris, lunak, berwarna dengan permukaan licin. Daunnya majemuk, lonjong, berseling, panjang 6-8 cm, lebarn3-3,5 cm, tepi rata, pangkal membulat, ujung lancip, pertulangan menyirip, tangkai silindris, panjang kurang lebih 4 cm dan berwarna hijau.
            Bunga tanaman ini terdapat pada ketiak daun, majemuk, tangkai silindris, panjag kurang lebih 12 cm, berwarna hijau keputih-putihan, mahkota berbentuk kupu-kupu, berwarna putin keunguan, benang sari bertangkai, kepala sari kuning. Buah tanaman ini berbentuk lonjong, berwarna hijau, panjang sekitar 15-25 cm. Bijinya lonjong, pipih, berwarna coklat muda. Akarnya tunggang berwrna cokelat muda (Hutapea et al, 1994).
Klasifikasi kacang panjang
Kingdom          : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Fabales
Famili              : Fabaceae
Genus             : Vigna
Spesies           : V. unguiculata
      Budidaya kacang meliputi persiapan benih, pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan, dan panen.
a.    persiapan benih
Benih kacang panjang harus yang baik, yaitu berasal dari tanaman yang baik pula. benih yang baik memenuhi persyaratan tertentu, antara lain mempunyai daya tumbuh minimal 80%, bentuknya utuh, warna mengkilap, Kandungan air benih juga sangat menentukan terhadap daya simpan.
b.    pengolahan lahan
pengolahan lahan dilakukan dengan membajak atau mencangkul. Untuk tanah yang keras mencangkulan dilakukan sebanyak tiga kali, untuh tanah yag sudah gembur cukup dicangkul sekali saja. Untul pemeliharaan tanah perlu dibuat bedengan. Untuk meningkatkan kesuburan tanah dapat dilakukan pemupukan.
c.    penanaman
Kacang panjang ditanam dengan pola pagar atau barisan karena penanamannya dilakukan dengan bedengan. Jarak yang digunakan adalah 20X50 cm.Penentuan jarak tanam ini sangat penting untuk diperhatikan karena berkaitan dengan ketersediaan nutrisi, cahaya unsur hara dan lain-lain. Selanjutnya untuk membuat lubang tanam dengan cara ditugal. Agar lubang tanam yang dibuat dapat lurus, sebelumnya diberi tanda terlebih dahulu dengan bamboo. Kedalaman tugal 4-6 cm untuk tanah yng gembur, dan kedalaman 2-4 cm untuk jenis tanah liat,
d.    pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan meliputi pemupukan, pengairan, pengguludan, pemasangan turus, pemangkasan, serta pengendalian hama dan penyakit.
·         pemupukan
pemupukan dimaksudkan untuk memberikan tambahan unsur hara bagi tanaman, karena hara yang disediakan tanah tidak mrncukupi untuk pertumbuhan tanaman. Berkurangnya ketersediaan hara daam tanah disebabkan adanya erosi, pencucian, evaporasi atau diserap oleh tanaman lain, Pupuk yang diberika berupa pupuk organic dan pupuk kimia.
·         Pengairan
Pengairan dilakukan apabila penanaman dilakukan pada musim kemarau.
·         Guludan
peninggian bedengan dilakukan pada saat taamn berumur lebih dari 20 hari dan dilakukan pada saat musim hujan. Tujuan untuk memperbanyak akar, menguatkan tumbuhnya tanaman dan memelihara struktur tanah.
·         Pemasangan turus
pemasangan turus atau lanjaran dilakukan budidaya kacang tipe merambat. Turus atau lanjaran dibuat dari bamboo. Setiap dua batang bamboo yang berhadapan diikat menjadi satu bagian ujungnya, sehingga akan tampak lebih kokoh. Hal ini dilakukan pada saat umur 2 minggu.
·         Pengendalian hama
Disemprot dengan pestisida.
e.    Panen
Pemanenan dapat dilakukan pada saat tanaman berumur 40-60 hari dan dengan ciri-ciri sebagai berikut:
-       Warna polong masih agak muda
-       Permukaan kulitnya agak kasar
-       Biji dalam polong belum menonjol
-       Polongnya belum berserat serta bila dipatahka akan menimbulkan bunyi meletup
Pelaksanaan panen dilakukan secara bertahap 2 atau 3 hari sekali. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh polong yang seragam dalam tingkat kemasakannya.

B.  Hipotesis


Cara tanam sky planter ini mempengaruhi pertumbuhan kacang panjang. Cara tanam ini bisa menjadi alternatif bagi seseorang yang menginginkan kebun sendiri di rumah. Cara tanam ini juga dapat menghemat lahan.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.  Objek Penelitian

            Pada penelitian ini objek yang digunakan adalah tanaman kacang panjang.

B.  Waktu Penelitian

            Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 8 agustus sampai dengan 8 oktober 2014.

C.  Tempat Penelitian

            Penelitian pertama dilaksanakan di SMA N 1 Jetis sedangkan penelitian kedua dilaksanakan di rumah peneliti di Ponggok 1 Trimulyo, Jetis, Bantul.

D.  Alat dan Bahan

            Alat : gunting, obeng, kawat, catut, cutter dan sekop.
            Bahan : botol air mineral bekas, pot, tanah, bibit dan air.

E. Cara Kerja

            1.  Menyiapkan alat dan bahan.
            2.  Membuat alat, menyiapkan botol plastik lalu dibersihkan.
            3.  Melubangi bagian bawah botol selebar 4 cm.
            4.  Melubangi bagian badan botol dengan obeng untuk lubang air dan untuk    
                 memasukan kawat.
            5.  Memasang kawat pada botol untuk menggantung botol.
6.    Memasukkan tanah kedalam botol dan pot.
7.    Menanam benih kacang panjang.
8.    Menyirami setiap sore, kadang pagi.
9.    Mengamati dan mendata setiap satu minggu sekali.

F.   Jadwal Penelitian


            Jumat, 8 aguts‘14 : ACC judul.
            Senin, 11 agust ‘14 : Membuat proposal.
            Selasa, 12 agust ‘14 : Menyiapkan alat dan  bahan.
            Kamis, 14 agust ’14 : Membuat alat.
            Sabtu, 16 agust ‘14 : Menanam.
            Kamis, 21 agust ‘14 : mendata ke-1.
            Rabu, 27 agust ‘14 : mendata ke-2.
            Selasa, 2 sept ‘14 : mendatake- 3.
                        Senin, 2 sept ‘14 :  Mendata ke-4,
            Minggu, 14 sept ‘14 : Mendata ke-5.
Senin, 15 sept ‘14 : Mengganti tanaman A1 dan A2, karena mati.
Sabtu, 20 sept ‘14 : Mendata ke-6.
Jumat, 26 sept ‘14 : Mendata ke-7.
Kamis, 2 okt ‘14 : Mendata ke-8.
Rabu, 8 okt ‘15 : Mendata ke-9. dan memanen.
                       


G.  Identifikasi Variabel

            Variabel bebas : Cara tanam.
            Variabel terikat : Pertumbuhan tanaman kacang panjang. Indikator    pengukurannya jumlah daun,  muncul bunga dan muncul buah.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.  Hasil


                Tabel Hasil Penelitian 1
Hari,
Tanggal
Kamis,
21 agustus 2014
Rabu,
27 agustus 2014
Selasa,
2 sept 2014
Senin,
8 sept 2014
Minggu,
14 september

TANAMAN A

A1
A2
A3
A1
A2
A3
A1
A2
A3
A1
A2
A3
A1
A2
A3
Jumlah daun
2
2
2
2
2
2
5
5
5
5
5
5
5
5
5
Muncul bunga
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Muncul buah
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

TANAMAN B

B1
B2
B3
B1
B2
B3
B1
B2
B3
B1
B2
B3
B1
B2
B3
Jumlah daun
2
2
2
2
2
2
5
5
5
8
8
5
8
11
11
Muncul bunga
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Muncul buah
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-



























Hari,
Tanggal
Sabtu,
20 Sept 2014
Jumat,
26 Sept 2014
Kamis,
2 okto 2014
Rabu,
8 okto 2014


TANAMAN A

A1
A2
A3
A1
A2
A3
A1
A2
A3
A1
A2
A3
A1
A2
A3
Jumlah daun
8
8
8
8
8
8
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Muncul bunga
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Muncul buah
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

TANAMAN B

B1
B2
B3
B1
B2
B3
B1
B2
B3
B1
B2
B3
B1
B2
B3
Jumlah daun
11
11
11
11
14
14
14
14
14
14
17
17
-
-
-
Muncul bunga
-
-
-
-
1
1
-
1
1
-
-
-
-
-
-
Muncul buah
-
-
-
-
-
-
-
2
2
-
2
2
-
-
-


























B.  Pembahasan

            Berdasarkan data tabel diatas, pada baris yang menunjukkan jumlah daun. Perlakuan B menunjukkan hasil yang lebih baik daripada perlakuan A. Hal ini ditunjukkan pada minggu ke 9 tanaman B jumlah rata-rata 16 helai daun, sedangkan pada tanaman A jumlah rata-rata 8 helai daun. Pada awal minggu pertama tanaman A maupun B sama-sama muncul rata-rata 2 helai daun. Pada minggu ke 2 tanaman A dan tanaman B tidak mengalami menambahan daun. Pada minggu ke 3 tanaman A dan tanaman B jumlah rata-rata 5 helai daun. Pada minggu ke 4 tanaman A tidak mengalami pertumbuhan daun, tetapi pada tanaman B jumlah rata-rata 7 helai daun. Pada minggu ke 5 tanaman A tidak mengalami pertambahan daun, tanaman B jumlah rata-rata 10 helai daun. Pada minggu ke 6 tanaman A jumlah rata-rata 8, sedangkan tanaman B jumlahl rata-rata 11 helai daun. Pada minggu ke 7 tanaman A tidak mengalami bertambahan daun, sedangkan tanaman B jumlah rata-rata 13 helai daun. Pada minggu ke 8 tanaman A tidak mengalami pertambahan daun, tetapi pada tanaman B jumlah rata-rata 14 helai daun.
Berdasarkan data tabel diatas, pada baris kedua yang menunjukkan muncul bunga  Perlakuan B menunjukkan hasil yang lebih baik. Hal ini dibuktikan pada tanaman A tidak muncul bunga, sedangkan pada tanaman B muncul bunga pada minggu ke 7 dengan jumlah muncul bunga 1.
Berdasarkan data tabel diatas, pada baris ketiga yang menujukkan muncul buah. Perlakuan B menunjukkan hasil lebih baik. Hal ini dibuktikan pada tanaman A tidak menghasilakan buah, sedangkan pada tanaman B menghasilkan buah pada minggu ke 8 dan 9.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, faktor yang pertama jumlah nutrisi yang kurang. Kedua pada tanaman A waktu penggantungannya terlalu cepat, waktu penggantungannya dilakukan saat tanaman masih berumur satu minggu, sehingga struktur batangnya masih lunak. Tanaman ini tidak bisa bertahan terlalu lama karena hal tersebut.
Untuk itu peneliti melakukan penelitian ulang, dengan memperbaiki kesalahan pada penelitian sebelumnya.

Tabel Hasil Pengamatan 2
Hari,
Tanggal
Senin,
20 okt 2014
Minggu,
26 okt 2014
Minggu,
2 nov 2014
Minggu,
9 nov 2014
Minggu,
16 nov 2014

TANAMAN A

A1
A2

A1
A2

A1
A2

A1
A2

A1
A2

Jumlah daun
2
2

2
2

5
5

8
5

11
11

Muncul bunga
-
-

-
-

-
-

-
-

-
-

Muncul buah
-
-

-
-

-
-

-
-

-
-


TANAMAN B

B1
B2

B1
B2

B1
B2

B1
B2

B1
B2

Jumlah daun
2
2

2
2

5
5

5
8

11
14

Muncul bunga
-
-

-
-

-
-

-
-

1
-

Muncul buah
-
-

-
-

-
-

-
-

-
-
























Hari,
Tanggal
Minggu,
23 nov 2014
Minggu,
30 nov 2014
Minggu,
7 des 2014



TANAMAN A

A1
A2

A1
A2

A1
A2







Jumlah daun
11
14

14
15

15
17







Muncul bunga
-
1

-
-

-
1







Muncul buah
-
-

1
-

-
-








TANAMAN B

B1
B2

B1
B2

B1
B2







Jumlah daun
14
15

15
17

15
17







Muncul bunga
-
-

-
-

-
1







Muncul buah
1
-

1
-

-
-































Pembahasan
Berdasarkan data tabel diatas, pada baris yang menunjukkan jumlah daun. Perlakuan A dan perlakuan B menunjukkan hasl yang sama-sama baik. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah daun minggu ke 7 rata-rata 16 helai daun. Pada minggu ke 1 tanaman A dan tanaman B sama-sama muncul 2 helai daun. Pada minggu ke 2 tanaman A dan tanaman B tidak mengalami bertambahan daun. Pada minggu ke 3 tanaman A dan tanaman B memiliki jumlah rata-rata yang sama yaitu 5 helai daun. Pada minggu ke 4 tanaman A dan tanaman B memiliki  jumlah rata-rata sama yaitu  6 helai daun, Pada minggu ke 5 tanaman A jumlah rata-rata 11 helai daun sedangkan tanaman B jumlah rata-rata 12 helai daun. Pada minggu ke 6 tanaman A memiliki jumlah rata-rata 12 helai daun, sedangkan pada tanaman B jumlah rata-rata daun 14 helai daun. Pada minggu ke 7 tanaman A memiliki jumlah rata-rata 14 helai daun, sedangkan tanaman B jumlah rata-rata 16 helai daun. Pada minggu ke 8 tanaman A memiliki jumlah rata-rata 16 helai daun, dan tanaman B juga memiliki jumlah rata-rata yang sama yaitu 16 helai daun.
Berdasarkan data tabel diatas, pada baris yang menunjukkan muncul buah. Perlakuan A dan perlakuan B sama-sama menghasilkan bunga, tetapi yang membedakan adalah waktu munculnya. Pada tanaman B bungan muncul pada minggu ke 5 sedangkan pada tanaman A bunga muncul pada minggu ke 6. Tetapi bunga kedua tanaman A lebih cepat muncul, yaitu pada minggu ke  7. Sedangkan pada tanaman B bunga kedua muncul pada minggu 8.
Berdasarkan data tabel diatas, pada baris yang menunjukkan muncul buah. Perlakuan A dan perlakuan B sama-sama menghasilkan buah, tetapi yang membedakan adalah waktu munculnya. Pada tanaman A muncul buah pada Minggu ke 7 sedangkan tanaman B muncul bunga pada minggu ke 6. Hal ini menunjukkan sebenarnya hanya berbeda pada kecepatan tumbuhnya,








BAB V

PENUTUP

A.  Kesimpulan

            Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
1.        Cara tanam sky planter sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang panjang.  Pada penelitian 1 cara tanam ini belum menunjukkan hasil yang baik, tetapi pada percobaan 2 cara tanam ini menunjukkan hasil dan pengaruh yang cukup baik dibuktikan dengan tanaman kacang panjang dapat tumbuh dan berbuah.
2.        Pada penelitian pertama cara tanam sky planter kurang berhasil, tetapi pada penelitian kedua cara tanam ini tidak kalah baik dengan cara tanam biasa.
3.        Berdasarkan  hasil  penelitian ini cara tanam ini bisa digunakan untuk menanam tanaman yang jenisnya merambat.  Dan cara tanam ini bisa menjadi alternatif  bagi para ibu rumah tangga yang menginginkan rumahnya memiliki kebun sendiri tetapi tidak memakan banyak tempat.

 

 

 

 

 

 




DAFTAR PUSTAKA


Susila, A.D. 2006. Panduan Budidaya Tanaman Sayuran. Departemen Agronomi dan
Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB.

Bobihoe, Syafri edi julistia. Budidaya Tanaman Kangkung. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP). Jambi:2010






















LAMPIRAN



LAMPIRAN FOTO KEGIATAN PENELITIAN
1.       PEMBUATAN ALAT
Foto-0202.jpg                












 





                                                                                                                               




2.       FOTO TANAMAN PENELITIAN 1

                                                                                     












 




                                                                                                                                            




3.       FOTO TANAMAN PENELITIAN 2










 









 


        







































 

































4.       FOTO PRESENTASI
                               









 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar